30 Tahun SMANSAKA Berdiri, 30 Pohon Ditanam di Hari Menanam Pohon Nasional 2024

Bharindo Majalengka,- Kondisi lingkungan hidup di Jawa Barat akhir-akhir ini semakin menurun kualitasnya. Bahkan menurut Walhi, lahan kritis di Jawa Barat meningkat pesat, dari 342.523 hektare pada 2016 menjadi lebih dari 907.683 hektare pada 2019. Hal ini diperparah oleh penggundulan hutan untuk proyek pembangunan, menyebabkan hilangnya tutupan hutan dan mengurangi kapasitas penyerapan air​.

Akibatnya bencana lingkungan menjadi hal biasa terjadi di Jawa Barat.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada berbagai program yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat, diantaranya penghijauan dan pengembangan ekonomi hijau.

Salah satu program penghijauan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah gerakan menanam pohon di lingkungannya masing-masing. Gerakan menanam pohon ini menjadi salah satu solusi yang paling efektif dan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Sehingga dukungan dan partisipsi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat dan organisasi, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Dalam upaya mendukung program yang diadakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat, pada hari Kamis, 28 November 2024 di SMAN 1 Kadipaten Kabupaten Majalengka telah dilaksanakan kegiatan peringatan Hari Menanam Pohon Nasional.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab ekologis para peserta didik, agar mampu memahami hubungan antara manusia dan lingkungan, serta mendorong tindakan yang mendukung keberlanjutan ekosistem.
Melalui kegiatan ini, para peserta didik diajak untuk berpikir kritis tentang isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, pencemaran, dan kerusakan habitat, serta melakukan aksi nyata dengan menanam pohon di lingkungan sekolah.

Harapannya, melalui kegiatan ini mampu membangun generasi yang sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan, meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah lingkungan, dan menginspirasi gaya hidup berkelanjutan yang mendukung ekosistem.

Menurut Zhulfa Evans, Ketua OSIS SMAN 1 Kadipaten, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari OSIS periode 2024-2025. Pada kesempatan ini, ada 30 pohon yang ditanam di lingkungan sekolah yaitu 23 pohon dari kelas dan 7 pohon dari OSIS, sebagai penanda bahwa pada tahun ini, SMAN 1 Kadipaten sudah berusia 30 tahun. Adapun pohon yang ditanam meliputi pohon katapang kencana, katapang laut, mangga, jeruk, jambu, dan belimbing. . Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik SMAN 1 Kadipaten, dari mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.30 WIB.

Tita Rosita, M.Pd, Kepala SMAN 1 Kadipaten sangat mengapresiasi berbagai kegiatan cinta lingkungan yang diselenggarakan oleh OSIS. Menurut beliau, penanaman pohon ini hanya salah satu kegiatan saja, berbagai kegiatan cinta lingkungan telah mereka laksanakan di tahun ini, seperti kampanye pengurangan sampah plastik dengan gerakan bawa alat makan, pengelolaan sampah botol/gelas plastik dengan gerakan siswa sedekah sampah (Garasi Sesa), serta lomba kebersihan kelas yang dilakukan setiap minggunya. Kegiatan-kegiatan lingkungan yang dilakukan oleh OSIS ini sangat sejalan dengan salah satu visi SMAN 1 Kadipaten, yaitu Cinta Lingkungan, sehingga sekolah sangat mendukung kegiatan-kegiatan tersebut.

Harapannya, para peserta didik tidak hanya memahami pentingnya pelestarian lingkungan secara teori tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, agar tercipta dampak positif bagi kelestarian lingkungan. Untuk itu, SMAN 1 Kadipaten akan terus berkomitmen ikut serta melahirkan para generasi muda yang cinta lingkungan melalui pembelajaran berbasis ecopedagogi, baik itu melalui kegiatan intrakurikuler, korurikuler dan ekstrakurikuler.(Yet”s )