Februari 5, 2025
IMG-20241230-WA0007

Bharindo Majalengka, – Kamis (26/12/2024) ‘Habis jatuh tertimpa tangga’,sepertinya pribahasa ini tepat menggambarkan kehidupan Ibu Imas warga Desa Sukamulya ,Kecamatan Ujungjaya ,Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Pasalnya suami yang menjadi tulang punggungnya tumbang ditabrak pengendara motor saat akan pergi berdua dengan temannya menuju KOBONG (Kamar santri) milik saudaranya yang dikabarkan kebakaran saat itu, akibat insiden tersebut Uman dibawa ke Rumah Sakit Cideres Kabupaten Majalengka dengan kondisi pecah tengkorak bagian belakangnya.

Menurut keterangan saksi, Dadan dalam hal ini orang yang dibonceng oleh Ibay pengendara motor penabrak Uman,menjelaskan

“Waktu itu korban dan temannya nyebrang ke sebelah kiri berjalan mau lihat kobong saudaranya yang kebakaran ,tiba-tiba motor datang,nah saat itu kondisi jalan yang agak remang-remang , teman saya hilang kendali menabrak dua orang itu, yang satumah pa Otong Eman bared nah yang satunya lagi (Uman) parah sekali” Jelas Dadan kepada awak media .

Namun setelah 6 hari kemudian Uman tak kunjung membaik kondisi yang masih kritis ditambah darah yang sering keluar di telinga , malang tak dapat ditolak Uman pun meninggal dunia .

Kejadian yang memakan satu korban jiwa akibat insiden itu menyisakan duka yang mendalam bagi Imas selaku Istri Uman korban tabrak motor tersebut, rasa duka itu bertambah ketika Imas tidak mendapatkan hak ganti ruginya yang sudah dijanjikan keluarga terduga hanya mendapatkan sebagian kecil saja dari yang sudah disepakati, al hasil untuk biaya hidup dan menjelang 40 harian korban, Imas pun hanya meneteskan air mata saat ditemui awak media di rumahnya.

“Bingung saya teh pak gak punya apa-apa,buat makan saja susah apalagi sebentar lagi mau 4O hariannya alamarhum. Dulu waktu ada si bapa kan yang menafkahi semuanya dia, apalagi ini yang nabraknya belum ngasih uang wae” Ucap Imas dengan wajah sedih.

Selain tragedi kecelakaan yang memakan korban jiwa ,ada sesuatu yang miris untuk disoroti. Pemdes Sukamulya yang seharusnya memperjuangkan hak warganya,malah seolah-olah melindungi terduga penabrak Uman, hal tersebut di ungkapkan Imas kepada awak media , bahwa Pemdes Sukamulya melarang Imas mengurus Jasa Raharja.

Selain itu Imas juga membeberkan,bahwa pada saat dirinya menuliskan berkas kematian dari Rumah Sakit untuk tidak menjelaskan kronologi kematian suaminya dan Pemdes Sukamulya pun diduga menyampaikan berita bohong kepada tenaga kesehatan RS Cideres, bahwa korban bukan kecelakaan tapi terjatuh biasa. Ungkapnya

Hal ini sangat melukai hati korban dan merusak asas kemanusiaan. Sehingga keluarga korbanpun tidak bisa berbuat apa-apa , hanya bisa menahan luka hati dan menyisakan kenangan manis bersama almarhum.(Tim /yt).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *