November 14, 2025
image (93)

bharindo.co.id Palembang,- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bekerja sama dengan Direktorat Binmas Polda Sumatera Selatan menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Polda Sumsel ini diikuti oleh sekitar 500 peserta, terdiri atas perwakilan lembaga, tokoh agama, organisasi masyarakat, serta pelajar dan mahasiswa.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyebaran paham yang dapat mengancam persatuan dan keamanan nasional, sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme dan moderasi beragama.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. H. Abdul Rahman, S.Ag., M.Pd.I., selaku Katim Musabaqah Al-Qur’an dan Al-Hadits Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Selatan, menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme kerap muncul akibat kesalahan dalam memahami ajaran agama.

“Radikalisme dan terorisme sering berakar dari salah memahami agama, penyimpangan pemahaman, serta sudut pandang sempit terhadap ajaran agama yang kemudian dijadikan pembenaran atas tindakan kekerasan,” ujar Abdul Rahman.

Sementara itu, Ust. Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi, mantan narapidana terorisme (Napiter) asal Sumatera Selatan, turut memberikan testimoni dan mengingatkan peserta tentang bahaya ideologi IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme).

“Membangun jiwa nasionalisme dan patriotisme sangat penting untuk mencegah penyebaran paham intoleransi dan radikalisme. Cinta tanah air adalah bagian dari iman,” tegasnya.

Kegiatan sosialisasi berlangsung dengan aman dan tertib. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat dalam menjaga persatuan bangsa dari ancaman paham ekstrem.

Tim Pencegahan Densus 88 AT Polri, Ipda Eko Prasetyo, S.H., menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh peserta serta menegaskan pentingnya kolaborasi antara aparat, tokoh agama, dan masyarakat.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat tentang pentingnya mencegah paham intoleransi dan radikalisme, serta membangun semangat nasionalisme dan patriotisme,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Densus 88 AT Polri bersama Polda Sumsel menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat strategi pencegahan berbasis edukasi, moderasi beragama, dan partisipasi masyarakat demi terciptanya keamanan dan ketahanan ideologi bangsa. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *