Desember 1, 2025
image - 2025-11-18T231354.788

bharindo.co.id Jakarta,— Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kepatuhan sektor industri terhadap standar pengelolaan lingkungan hidup. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi dan diskusi teknis bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang digelar di Aula Dittipidter Bareskrim, Selasa (18/11).

Mengusung tema “Optimalisasi Pengelolaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup Menuju Industri yang Berkelanjutan”, kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari 45 perusahaan pengguna batubara penghasil limbah B3 jenis Fly Ash Bottom Ash (FABA), serta unsur Polri dan instansi teknis terkait. Forum tersebut menjadi sarana koordinasi strategis sekaligus ruang berbagi pengetahuan antara aparat penegak hukum dan pelaku industri.

Tiga narasumber dari KLHK memaparkan materi mengenai persetujuan teknis, kewajiban pengelolaan limbah, mekanisme sanksi administratif, serta metode remediasi dan pemulihan lahan tercemar. Para pelaku industri juga diberi kesempatan berdialog langsung dengan penyidik Dittipidter dan pejabat teknis KLHK untuk membahas tantangan perizinan maupun implementasi aturan di lapangan.

Dir Tipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Moh. Irhamni, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah konkret Polri dalam mendukung transformasi industri menuju praktik yang lebih berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa pengawasan dan penegakan hukum di bidang lingkungan tidak hanya bersifat represif, tetapi juga edukatif dan kolaboratif. Melalui sosialisasi ini, industri dapat memahami kewajiban serta standar teknis yang harus dipenuhi,” ujar Brigjen Irhamni.

Ia menambahkan bahwa kepatuhan industri menjadi faktor utama dalam mewujudkan tata kelola lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
“Polri berkomitmen mendorong terciptanya budaya kepatuhan yang lebih kuat. Harmonisasi antara regulasi, pengawasan, dan kepatuhan sektor industri sangat penting untuk mendukung agenda Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Kegiatan ini diharapkan memperkuat sinergi lintas sektor serta menghasilkan rekomendasi teknis bagi peningkatan pengelolaan limbah B3 di Indonesia. Selain itu, industri juga diharapkan semakin proaktif memenuhi persyaratan lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan keberlanjutan usaha. (hnds***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *