bharindo.co.id Sumut,— Kapolri memimpin rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumatera Utara pada 30 November 2025 di Pos Pendukung Nasional Provinsi Sumatera Utara. Pertemuan tersebut digelar untuk memetakan langkah penanganan darurat atas bencana yang melanda Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Rapat turut dihadiri Kepala Basarnas Sumut, Kepala BPBD Sumut, serta jajaran Kapolda baik secara langsung maupun melalui sambungan virtual. Kapolri menegaskan bahwa seluruh unsur harus bergerak bersama dan tidak bekerja secara terpisah dalam menghadapi bencana berskala besar.
“Dalam situasi seperti ini tidak ada yang boleh berjalan sendiri. Semua unsur harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran,” tegas Kapolri.
Sejumlah keputusan strategis diambil dalam rapat tersebut, di antaranya mobilisasi logistik melalui jalur udara dan darat, penyiapan posko penyelamatan dan layanan darurat, pendirian dapur lapangan, serta penyiapan layanan medis. Sistem rayonisasi juga kembali diaktifkan untuk memastikan kesiapan personel di seluruh wilayah terdampak.
“Kita pastikan respons cepat. Warga tidak boleh menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan,” ujar Kapolri.
Polda jajaran diminta mendirikan posko gabungan di setiap kabupaten terdampak, menjaga jalur komunikasi tetap aktif, serta mendata wilayah yang masih terisolir akibat bencana.
Dalam laporan Kapolda Sumut, tercatat sebanyak 503 kejadian bencana sejak 24 November, dengan titik terisolir terbanyak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Kami sudah mengerahkan helikopter dan truk logistik untuk menjangkau 70 titik terisolir,” jelas Kapolda Sumut. Ia menambahkan bahwa 19 Polres telah mendirikan dapur lapangan, sementara 25 SPPG dialihkan untuk mendukung penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.
Koordinasi lintas instansi antara Polri, TNI, BPBD, dan pemerintah daerah terus dilakukan, termasuk pelaksanaan airdrop logistik ke wilayah sulit dijangkau serta pemulihan fasilitas komunikasi, listrik, dan layanan dasar lainnya.
“Prioritas kita adalah memastikan tidak ada warga yang luput dari jangkauan bantuan,” tegas Kapolri.
Dengan penguatan sinergi berbagai pihak, diharapkan bantuan dapat tersalurkan lebih cepat, penanganan korban semakin optimal, dan proses pemulihan dapat segera berjalan. Masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan serta mengikuti arahan resmi dari instansi berwenang. (alis***)