Oktober 26, 2025
image - 2025-10-17T090615.488

bharindo.co.id Jakarta,— Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) memperkuat kolaborasi internasional dengan menggandeng Kedutaan Besar Australia dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Kerja sama ini diwujudkan melalui penguatan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, menekankan pentingnya kerja sama yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, perlindungan perempuan, serta penguatan institusi keluarga.

“Kami berharap kolaborasi ini mampu membentuk generasi masa depan yang lebih baik melalui pendekatan siklus kehidupan. Mulai dari edukasi calon pengantin, pendampingan pasangan usia subur, perhatian terhadap ibu hamil, bayi, hingga lansia,” ujar Wihaji dalam pertemuan bersama pihak Kedubes Australia di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah penguatan intervensi penurunan stunting, khususnya di wilayah dengan prevalensi tinggi seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Australia, melalui kerja sama yang sudah terjalin dengan Indonesia, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program-program prioritas nasional di bidang kesehatan keluarga dan pemberdayaan ekonomi.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, menyampaikan bahwa negaranya telah menjalankan berbagai program kerja sama dengan Indonesia, termasuk di sektor inklusi sosial dan penguatan ekonomi berbasis komunitas.

“Program inklusi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi bentuk dukungan nyata Australia terhadap upaya Kemendukbangga/BKKBN dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan mengatasi stunting,” jelas Dubes Brazier.

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting nasional pada tahun 2024 tercatat sebesar 19,8 persen. Pemerintah menargetkan angka ini dapat ditekan menjadi 18 persen pada tahun 2025.

Untuk mencapai target tersebut, Kemendukbangga/BKKBN bersama mitra internasional terus memperkuat program gizi, pemberdayaan keluarga, serta memperluas jangkauan intervensi di daerah-daerah prioritas.

Kolaborasi lintas negara ini diharapkan menjadi model penguatan pembangunan sumber daya manusia yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis keluarga sebagai unit sosial utama dalam masyarakat Indonesia. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *