bharindo.co.id Jakarta,- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, mengajak para pemuda Indonesia untuk menjadi agen pencegahan narkotika dan pelopor gerakan generasi sehat.
Dalam kegiatan Kemah Bhakti Pemuda yang digelar di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Rabu (29/10/2025), Komjen Suyudi menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga kedaulatan bangsa dari ancaman narkotika.
“Sisipkan pesan-pesan bahaya narkotika. Kita harus sepakat, narkotika itu tidak ada gunanya, sangat berbahaya, serta tidak baik untuk kecerdasan, kesehatan, dan spiritual,” ujar Kepala BNN.
Menurutnya, generasi muda harus mampu menjadi agen perubahan dengan mengedepankan nilai-nilai kepemimpinan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Kepala BNN juga menyinggung arah kebijakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan pembangunan manusia unggul dan pemberantasan narkotika sebagai bagian penting dalam upaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut, Komjen Suyudi meminta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)—peserta Kemah Bhakti Pemuda—untuk menjadi ujung tombak pencegahan narkotika di lingkungan masyarakat.
“HMI memiliki peran strategis sebagai organisasi yang melahirkan pemimpin bangsa. Kami berharap kader HMI bisa menjadi contoh dan penggerak dalam menyuarakan bahaya narkoba,” tuturnya.
Kemah Bhakti Pemuda tahun ini diikuti puluhan kader HMI dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat semangat kebangsaan, kepemimpinan, dan komitmen terhadap cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dengan mengusung tema “Asta Cita dan Jalan Panjang Kepemudaan: Dari Tantangan Zaman Menuju Indonesia Berdaulat”, kegiatan tersebut menjadi wadah pembinaan karakter sekaligus ruang dialog antara pemerintah dan generasi muda.
Kepala BNN menegaskan, dengan semangat kepemudaan dan kolaborasi lintas sektor, BNN terus berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) yang berdaulat di tanah sendiri. (***)
