November 21, 2025
image - 2025-11-20T105041.605

bharindo.co.id Jakarta,— Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., meminta seluruh pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, terutama memasuki puncak musim hujan. Arahan tersebut disampaikan Mendagri setelah menerima instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.

“Saya mendapat arahan Presiden melalui Mensesneg terkait bencana hidrometeorologi. Untuk itu, kesiapan daerah harus ditingkatkan sebelum cuaca memburuk,” ujarnya, dikutip dari laman RRI, Rabu (19/11/2025).

Tito menyoroti kejadian longsor di Banjarnegara dan Cilacap sebagai peringatan penting bagi daerah rawan. Pemerintah menilai kejadian tersebut menandakan perlunya peningkatan kewaspadaan serta penanganan lebih cepat di wilayah berisiko tinggi.

Ia mengungkapkan telah berkoordinasi dengan Kepala BMKG serta Menko PMK Pratikno guna memperkuat analisis cuaca dan pemetaan risiko bencana. “Upaya terpadu ini diperlukan untuk meminimalkan dampak bencana,” katanya.

BMKG sebelumnya melaporkan bahwa curah hujan di wilayah selatan Jawa berada pada level tinggi. Data tersebut menjadi dasar bagi pemerintah untuk memperkuat mitigasi di daerah rawan longsor dan banjir.

Kemendagri juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menginventarisasi seluruh titik rawan longsor. Daerah diminta menyiapkan langkah pencegahan sesuai karakteristik risiko masing-masing wilayah, termasuk opsi relokasi warga dari kawasan paling rentan.

“Melakukan aksi pencegahan penting untuk mitigasi bencana,” tegas Tito.

Selain itu, Mendagri menginstruksikan kepala daerah segera menggelar apel kesiapsiagaan terpadu yang melibatkan BPBD, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya. Langkah ini diperlukan untuk memastikan kesiapan personel serta peralatan penanganan bencana.

Dalam waktu dekat, Tito akan memimpin rapat virtual bersama para kepala daerah dan BMKG untuk memperkuat koordinasi. Ia menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan modifikasi cuaca sebagai upaya mengurangi intensitas hujan di beberapa wilayah rawan.

Pemerintah pusat berharap peningkatan kesiapsiagaan ini dapat menekan dampak bencana, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat saat cuaca ekstrem berlangsung. (ils78***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *