bharindo.co.id Jakarta,– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya kolaborasi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik untuk memperkuat peran kawasan tersebut sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi global.
Dalam forum ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2025, Airlangga menekankan bahwa kawasan Indo-Pasifik kini memiliki posisi strategis sebagai episentrum ekonomi dunia, dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan perdagangan global.
“Kawasan Indo-Pasifik menjadi tempat tinggal bagi hampir 60 persen populasi dunia dan menghasilkan lebih dari 50 persen total Produk Domestik Bruto (PDB) global,” ujar Airlangga dalam pidatonya di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Menko Airlangga menambahkan, kawasan ini menyumbang hampir dua pertiga dari pertumbuhan ekonomi dunia serta mencakup hampir setengah dari volume perdagangan global, menjadikannya wilayah dengan potensi besar dalam membentuk arah ekonomi global di masa depan.
Agar momentum pertumbuhan tetap terjaga, Airlangga menyerukan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan memastikan setiap negara di kawasan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
“Kita perlu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ini tidak hanya tinggi, tetapi juga inklusif, adil, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Indonesia, lanjut Airlangga, berkomitmen mendorong pertumbuhan tersebut melalui peningkatan konektivitas dan daya saing kawasan, sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang berlandaskan pada prinsip saling menghormati, keterbukaan, serta stabilitas regional.
Menko Perekonomian juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta sebagai fondasi utama dalam mendorong inovasi dan investasi.
“Sinergi yang kuat antara dunia usaha dan pemerintah adalah kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan adaptif menghadapi tantangan global,” kata Airlangga.
Ia optimistis, kolaborasi tersebut akan mempererat kerja sama antarnegara di kawasan dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi dunia, sekaligus mengubahnya menjadi peluang bagi kemakmuran bersama.
“Saya optimistis Indonesia bersama negara-negara Indo-Pasifik dapat mempererat kerja sama untuk mewujudkan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” ujarnya.
Forum AIPF 2025 menjadi salah satu agenda strategis dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47. Forum ini membahas berbagai proyek konkret, antara lain ASEAN Common Carbon Framework, ASEAN Power Grid, serta cross-border payment system, yang diharapkan dapat memperkuat integrasi ekonomi kawasan.
Forum tersebut mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjajaki kemitraan yang berfokus pada pembangunan inklusif, tangguh, dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik. (azs***)
