Oktober 26, 2025
image - 2025-10-14T145059.387

bharindo.co.id Banten,- Kepolisian Daerah (Polda) Banten bersama Pemerintah Provinsi Banten menegaskan komitmen penuh dalam menangani insiden radiasi Cesium-137 yang terjadi di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang. Penanganan difokuskan pada keselamatan warga yang tinggal di zona merah, dengan rencana relokasi sementara yang manusiawi, terukur, dan tidak mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.

Kapolda Banten, Irjen Pol. Hengki, dalam kegiatan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan terdampak pencemaran di Kantor Kecamatan Cikande, Senin (13/10/2025), menyampaikan pentingnya kecepatan dan ketepatan evakuasi warga dari titik paparan radiasi.

“Kami berharap dalam waktu dekat warga di zona merah bisa dievakuasi sementara. Pendataan harus akurat, termasuk kebutuhan tempat tidur, kamar mandi, MCK, hingga transportasi ke tempat kerja atau sekolah,” tegas Irjen Hengki.

Polda Banten bersama instansi terkait telah menyiapkan tiga titik lokasi relokasi sementara, yaitu Balai Latihan Kerja (BLK), Gedung PGRI, dan Wisma Bhayangkara. Fasilitas ini akan digunakan hingga proses dekontaminasi wilayah selesai.

“Kalau ada 100 kepala keluarga yang harus direlokasi, anak-anak sekolah harus dihitung, dan Dinas Pendidikan harus hadir untuk memastikan akses pendidikan tetap berjalan,” tambah Kapolda.

Ia juga menekankan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat tidak boleh terganggu akibat relokasi. “Kalau relokasi di Kota Serang, maka harus ada transportasi rutin. Bisa bus atau truk. Jangan sampai mereka kehilangan akses ke tempat kerja,” pungkasnya.

Kapolda menyebut, kasus radiasi Cikande telah menjadi perhatian nasional bahkan internasional, dan diharapkan penanganannya rampung sebelum bulan Ramadhan agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan tenang.

Gubernur Banten, Andra Soni, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa wilayah terdampak telah dipetakan menjadi zona merah dan zona kuning. Penanganan dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari pemerintah daerah, kementerian, dan aparat penegak hukum.

“Kami sudah menyusun langkah-langkah untuk setiap kategori wilayah. Penanganan dilakukan oleh pihak yang memiliki kompetensi dan kapasitas, termasuk dalam proses dekontaminasi bahan berbahaya,” ujar Gubernur.

Menurutnya, tim gabungan telah berhasil mengamankan sumber radiasi dan saat ini tengah menyelesaikan tahapan pembersihan area.

“Target kami, dalam waktu tidak terlalu lama, pemerintah bisa menyatakan bahwa wilayah ini sudah aman,” jelasnya.

Peristiwa ini, kata Gubernur, menjadi pembelajaran penting akan pentingnya sinergi lintas sektor.

“Ini adalah bukti bahwa bangsa Indonesia mampu mengatasi tantangan besar. Kita punya tenaga ahli, peralatan, dan sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, skema relokasi warga terdampak akan mempertimbangkan kelayakan tempat serta kelangsungan aktivitas warga, termasuk pendidikan dan pekerjaan.

“Pak Kapolda sudah siapkan tempat, Ibu Bupati juga, dan dari Pemprov Banten insya Allah akan menambah lokasi relokasi,” tutup Gubernur Andra Soni. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *