Oktober 26, 2025
image - 2025-10-20T105955.281

bharindo.co.id Jakarta,– Sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025, produksi beras nasional menembus angka 31 juta ton, menjadi rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia. Capaian ini menandai keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dilansir dari laman RRI, lonjakan produksi ini turut meningkatkan cadangan beras di Bulog hingga mencapai 4,2 juta ton, tertinggi sepanjang masa. Pemerintah menilai hal ini sebagai bukti bahwa kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo–Gibran telah berdampak nyata bagi sektor riil, terutama di lapangan.

Tak hanya itu, tercatat sebanyak 67 ribu pelaku UMKM, petani, dan nelayan yang sebelumnya tidak memiliki akses perbankan, kini telah kembali bankable dan terhubung dengan lembaga keuangan formal. Perluasan akses permodalan ini mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di berbagai daerah.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi distribusi pertanian, pemerintah juga mencabut 145 regulasi distribusi pupuk yang dinilai menghambat rantai pasok. Kini, pupuk dapat diterima langsung oleh petani tanpa perantara, yang mempercepat distribusi dan menekan biaya produksi.

Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung Nusantara, Jumat (15/8/2025), menegaskan bahwa ukuran utama keberhasilan sebuah negara merdeka adalah kesejahteraan rakyat.

“Kalau rakyat tidak sejahtera, saya katakan kita gagal sebagai negara merdeka. Kita akan berhasil sebagai negara merdeka kalau rakyat kita sejahtera,” ujar Presiden Prabowo dengan tegas.

Indikator ekonomi pertanian lainnya, Nilai Tukar Petani (NTP), juga menunjukkan peningkatan signifikan menjadi 124,36, yang merupakan angka tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Untuk memperkuat kemandirian pangan jangka panjang, pemerintah mencetak lahan sawah baru seluas 225 ribu hektare, guna memperluas kapasitas produksi nasional.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa kebijakan pertanian saat ini telah memberikan rasa tenang bagi para petani.

“Pemerintah memastikan ada jaminan harga pembelian gabah yang menguntungkan, agar petani tidak rugi dan tetap semangat menanam,” ujar Mentan, Minggu (12/10/2025).

Mentan juga menekankan bahwa perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada peningkatan volume produksi, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional.

Tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran ini menjadi fondasi penting bagi transformasi pembangunan nasional ke depan. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga, memperkuat produktivitas, dan memperluas manfaat kebijakan ekonomi agar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. (ils78***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *