Bharindo Semarang,– SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) menggelar seleksi tingkat pusat bagi siswa-siswi angkatan pertamanya di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah. Seleksi berlangsung selama lima hari, dari 8 hingga 12 April 2025, dan dilaksanakan secara komprehensif bersama Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI).
“Bersama YPKBI, kami merancang serangkaian ujian yang komprehensif, termasuk tes fisik, kebugaran hingga kesehatan,” kata Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).
Tes kebugaran meliputi lari, pull up, dan sit up. Menurut Dedi, hampir seluruh peserta menunjukkan ketahanan fisik yang luar biasa. Ia membandingkan dengan praktik pendidikan di Finlandia dan Singapura, serta universitas ternama seperti Harvard, yang menekankan pentingnya aktivitas fisik dalam mendukung prestasi akademik.
“Anak-anak yang aktif secara fisik menunjukkan peningkatan 15 hingga 20 persen dalam nilai akademik, dibandingkan yang kurang aktif,” ungkapnya.
Seleksi ini juga melibatkan calon siswa dari Global Darussalam Academy (GDA), dan dilakukan melalui program Akademi Kader Bangsa (AKB) di bawah YPKBI. Dari proses ini akan dipilih 350 siswa terbaik yang akan menempuh pendidikan di dua sekolah tersebut.
“AKB membuktikan bahwa Gen Z bukan generasi lemah. Dengan pendekatan tepat, mereka justru paling siap menghadapi tantangan global,” kata Dedi.
Ia menegaskan bahwa SMA KTB berkomitmen mencetak pemimpin masa depan, dan bahwa kecerdasan saja tidak cukup tanpa ketangguhan fisik dan mental.
“Kami tidak mencari jenius yang lemah fisiknya. Pemimpin masa depan harus cerdas sekaligus tangguh,” ujar Dedi, yang juga Guru Besar di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).
SMA KTB dan GDA merupakan sekolah berasrama dengan kurikulum International Baccalaureate (IB). Ketua YPKBI M Zaky Ramadhan menyebut konsep asrama memberikan keunggulan dalam ketahanan mental siswa.
“Para casis kami tempatkan dalam miniatur kehidupan berasrama. Hasilnya, mereka menunjukkan adaptasi luar biasa,” ujar Zaky.
Ia merujuk data dari The Association of Boarding Schools (TABS) 2024 yang menyebut siswa berasrama memiliki tingkat ketahanan mental 30 persen lebih tinggi dibandingkan siswa non-boarding. Zaky juga menyampaikan bahwa lulusan sekolah asrama lebih besar kemungkinannya menyelesaikan pendidikan tinggi dan masuk universitas ternama.
Sementara itu, Wakil Ketua YPKBI Devie Rahmawati menyoroti pentingnya keseimbangan mental bagi Gen Z. Selama seleksi, para peserta tinggal di asrama tanpa akses gadget. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Gen Z yang rentan terhadap stres digital.
“Namun hasilnya justru mengejutkan. Di akhir kegiatan, para casis merasa lebih tenang dan lebih mampu bersosialisasi,” kata Devie.
Ia mengutip data McKinsey & Company 2023 yang menyebut 55 persen Gen Z mengalami kecemasan akibat penggunaan gadget berlebihan. Namun, pengalaman seleksi ini menunjukkan bahwa pendidikan yang mengutamakan interaksi langsung dan disiplin mampu menciptakan keseimbangan mental.
“Dengan formula pendidikan yang tepat—kombinasi disiplin, aktivitas fisik, dan interaksi nyata—Gen Z bisa tumbuh lebih sehat dan tangguh,” pungkas Devie. (***)
Bharindo Bandar Lampung - Ketua Wilter Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI)…
Bharindo SULSEL, - Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., menghadiri kegiatan Wisuda…
Bharindo Majalengka, - Kegiatan study campus yang di selenggaran oleh Sekolah SMA negeri 1 Ligung…
Bharindo Aceh Besar,- Pemberantasan segala jenis dan golongan narkotika menjadi prioritas utama jajaran Kepolisian.Hal tersebut…
Bharindo Medan,– Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) bersama jajaran kembali menegaskan komitmennya dalam memberantas…
Bharindo Takalar,- Personel Patroli Perintis Presisi Regu III Sat Samapta Polres Takalar yang dipimpin oleh…