bharindo.co.id Jakarta,— Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri meresmikan tiga pusat studi baru, yakni Pusat Studi Sumber Daya Manusia Polri, Pusat Studi Kehumasan Polri, dan Pusat Studi Pacific–Oceania, Kamis (27/11/2025). Peluncuran ini mempertegas posisi STIK sebagai center of excellence sekaligus laboratorium ilmu kepolisian berbasis riset untuk menjawab tantangan keamanan modern.
Peresmian dipimpin langsung oleh Ketua STIK Lemdiklat Polri, Irjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, dan disaksikan oleh Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, para pejabat utama Mabes Polri, perwakilan kedutaan besar negara sahabat, mitra internasional, akademisi, serta mahasiswa S1, S2, dan S3 STIK baik secara luring maupun daring.
Dalam sambutannya, Irjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto menegaskan bahwa pembentukan tiga pusat studi ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat transformasi pendidikan Polri di era yang semakin kompleks.
“STIK Lemdiklat Polri adalah laboratorium ilmu kepolisian. Di sinilah gagasan diuji, strategi dikembangkan, dan inovasi kebijakan dilahirkan. Tiga pusat studi yang kita resmikan hari ini memperkuat ekosistem keilmuan untuk menghadapi tantangan modern,” ujar Ketua STIK.
Ia menuturkan bahwa dinamika keamanan global, kejahatan digital, isu kawasan Indo–Pasifik, hingga tantangan komunikasi publik menuntut adanya kajian akademik yang lebih spesifik, mendalam, dan komprehensif.
Ketua STIK menjelaskan bahwa masing-masing pusat studi memiliki misi strategis:
1. Pusat Studi SDM Kepolisian
Fokus pada penguatan merit system, pengembangan talenta unggul, serta kepemimpinan berbasis karakter dan kompetensi.
2. Pusat Studi Kehumasan dan Komunikasi Kepolisian
Bertugas mendorong peningkatan kualitas komunikasi publik Polri, transparansi informasi, serta responsivitas di era digital.
3. Pusat Studi Pacific–Oceania
Ditujukan untuk mengkaji dinamika politik–keamanan kawasan Pacific–Oceania, sekaligus memperluas diplomasi kepolisian Indonesia di tingkat internasional.
“Pusat-pusat studi ini bukan hanya ruang akademik, tetapi instrumen strategis yang memastikan setiap kebijakan dan pengembangan kompetensi anggota Polri didukung riset yang valid dan metodologi ilmiah yang kuat,” tegas Irjen Pol Eko.
Sebelum peresmian ini, STIK telah mengoperasikan enam pusat studi: Ilmu Kepolisian, Siber, Pemolisian Masyarakat, Anti Korupsi, Terorisme, dan Keselamatan Lalu Lintas. Dengan tambahan tiga pusat studi baru, kini total terdapat sembilan pusat studi aktif yang berfungsi sebagai mesin riset strategis Polri.
Ketua STIK juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pembentukan Pusat Studi Kedokteran Forensik/DVI serta Pusat Studi Industri Keamanan sebagai bagian dari perluasan ekosistem riset Polri.
“Dengan keberadaan sembilan pusat studi ini, STIK semakin siap meningkatkan kapasitas riset, publikasi ilmiah, dan kolaborasi global. Keberhasilan Polri hari ini bergantung pada kekuatan intelektual, moral, dan integritas,” ujarnya.
Di akhir acara, Irjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto menyampaikan apresiasi kepada pimpinan Polri, kementerian/lembaga, mitra internasional, serta seluruh pihak yang mendukung pengembangan STIK sebagai institusi pendidikan tinggi kepolisian yang modern dan berstandar global.
Peresmian ini menandai komitmen STIK Lemdiklat Polri untuk terus memperkuat fondasi ilmiah kepolisian Indonesia, sekaligus mempersiapkan kader Polri yang adaptif, berintegritas, dan mampu menjawab tantangan keamanan di era global. (ils78***)
