Agustus 23, 2025
image - 2025-08-23T192150.093

Bharindo Jakarta,- Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan Fithra Faisal menegaskan bahwa tujuan utama program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Program ini dirancang sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan absorptive capacity atau kemampuan penyerapan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Fithra menjelaskan bahwa program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga diarahkan untuk memperbaiki kualitas kognitif siswa.

“Dengan gizi yang baik, diharapkan perkembangan kecerdasan generasi muda dapat meningkat, memberikan dampak signifikan terhadap daya saing bangsa,” ujar Fithra, Jumat (22/8/2025).

Pemerintah terus mendorong implementasi program MBG agar memberikan manfaat optimal. Dalam jangka pendek, program ini membantu meringankan beban pengeluaran rumah tangga, terutama bagi keluarga kelas menengah ke bawah.

“Misalnya, untuk keluarga dengan dua anak, biaya makan siang yang biasanya mencapai Rp600 ribu per bulan dapat dihemat melalui program ini,” terang Fithra.

Namun, Fithra mengakui dampak program belum sepenuhnya terasa karena jangkauan penerima manfaat masih terbatas. Hingga Agustus 2025, baru sekitar 12–20 juta orang yang menerima manfaat dari target total 85 juta.

Selain itu, perbedaan karakteristik program MBG dibanding bantuan tunai juga membuat efek langsungnya kurang terlihat di dompet masyarakat. Meski demikian, pengeluaran rumah tangga sebenarnya telah berkurang karena orang tua tidak perlu lagi menanggung biaya makan anak di sekolah.

Fithra juga memaparkan bahwa hingga Agustus 2025, program MBG menciptakan sekitar 290 ribu lapangan pekerjaan baru. Selain itu, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp757,8 miliar untuk renovasi 800 madrasah dan 11.686 sekolah, termasuk peningkatan kualitas guru. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

“Jadi, tidak hanya siswanya yang diberikan makan, tetapi gedung sekolahnya diperbaiki, gurunya ditingkatkan kualitasnya, sehingga pada akhirnya kualitas hidup masyarakat juga ikut membaik,” ujar Fithra. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *