Desember 1, 2025
WhatsApp Image 2025-11-30 at 22.32.16

bharindo.co.id Tulungagung,- Tulungagung kembali geger, Sebuah video viral menampilkan sosok Mbah Sutris, yang dengan nada geram menyoroti dugaan pungutan di beberapa SMA dan SMK Negeri. Video itu meledak di media sosial, memicu ribuan komentar yang makin panas dari warganet.

Dalam videonya, Mbah Sutris tidak basa-basi. Ia menyebut bahwa dari laporan wali murid, ada SMA Negeri yang diduga menarik Rp100 ribu per bulan, sementara SMK Negeri diduga menarik hingga Rp2 juta dengan berbagai istilah yang dibungkus rapi: uang jariyah, pengembangan, dan sumbangan seikhlasnya—tapi nyatanya, menurut keluhan warga, rasanya kok wajib dan nylekit di dompet.

“Sekolah negeri iki loh… negeri! Nek pemerintah ngomong gratis, ya ojo isih narik-narik! Iki jenenge ora barokah!”

Ujar Mbah Sutris dengan nada tinggi dalam video tersebut.

Mbah Sutris juga menyinggung adanya dugaan tekanan dan intimidasi halus kepada wali murid yang keberatan bayar. Menurutnya, praktik-praktik seperti itu bukan hanya memberatkan, tapi ngisin-isini, apalagi dilakukan di lembaga pendidikan negeri yang seharusnya jadi contoh.

“Wali murid iki akeh sing ora mampu. Ojo digebugi karo pungutan sing jenenge diganti-ganti! Nek pungutan yo ngomong wae pungutan, ojo didandani seolah-olah amal!”

Tambahnya dengan pedas.

Video itu membuat warganet meledak. Komentar-komentar keras bermunculan:

“Sekolah negeri kok rasa swasta mewah.”

“Nek seikhlasnya, kok ditarget?”

“Coba Disdik Jatim turun, ojo saben tahun masalah iki muncul.”

Banyak yang mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk turun tangan, membuka data, dan memeriksa apakah benar ada praktik pungutan terselubung yang selama ini dibungkus dengan istilah halus.

Hingga kini, pihak sekolah dan instansi terkait masih diam, belum memberi klarifikasi. Namun satu hal jelas: suara Mbah Sutris sudah terlanjur menggema, dan publik Tulungagung tidak akan diam lagi terhadap dugaan praktik yang memberatkan wali murid.dimasa ekonomi yg sulit ini menambah beban bagi walimurid.(ahfs***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *