Juni 15, 2025
WhatsApp Image 2025-06-14 at 21.50.37

Bharindo Limboto,- Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Peran Saka yang digelar oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Gorontalo, pada Jumat siang, 13 Juni 2025, di Gedung Pramuka Kabgor, menjadi penegas tentang adanya desakan muslub, bagaimana tidak dari 19 Kwartir Ranting (Kwaran) yang diundang, 14 kwaran memilih absen, menyisakan 5 kwaran yang hadir dalam forum tersebut.

Rakor yang dipimpin oleh pengurus struktural Kwarcab, yakni Dr. Sumatri Maku dan Rahmat Mohamad, digelar dalam suasana yang minim peserta. Fakta ini mempertegas sinyal yang tengah bergulir di tubuh Kwarcab. Absennya kwaran ini dinilai sebagai sikap nyata dari surat resmi yang sebelumnya dilayangkan oleh 13 kwaran yang mendesak agar Musyawarah Luar Biasa (Muslub) segera digelar.

Media yang mencoba melakukan konfirmasi kepada para pengurus mendapatkan respon dingin oleh Dr. Sumantri Maku, saat dihubungi melalui WhatsApp, tidak memberikan tanggapan, meskipun pesan telah dibaca.

Sementara itu, Rahmat Mohamad menjelaskan bahwa rakor tersebut membahas sejumlah hal penting, termasuk evaluasi kesiapan kwaran dalam menghadapi event Peran Saka, perencanaan pelaksanaan Hari Pramuka pada bulan Agustus mendatang, serta rencana kegiatan penanaman pohon di bumi perkemahan.

Namun saat disentil soal ketidakhadiran mayoritas kwaran yang dinilai sebagai penegasan desakan Muslub, Rahmat menanggapi dengan tegas pentingnya untuk merujuk pada aturan organisasi.
“Kita ini sedang diatur oleh aturan organisasi yang tertuang dalam ketentuan AD/ART. Maka terhadap sikap maupun masukan, sebaiknya dilandaskan dan didudukkan sesuai aturan tersebut. Tidak lantas hanya atas dasar keinginan-keinginan personal saja,” tegasnya.

Rahmat juga mengimbau agar para kwaran tidak membawa persoalan internal keluar dari mekanisme organisasi. “Saya mengajak kepada seluruh kwaran untuk duduk bersama dan membicarakan ini dalam ruang komunikasi organisasi yang baik. Jangan sampai menjadi liar di luar ruang-ruang yang telah disediakan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Kwaran Batudaa, Rustam Mohamad, membenarkan bahwa ketidakhadiran para kwaran adalah bentuk penegasan sikap terhadap Kwarcab. “Iya,” jawabnya singkat. Namun ia menegaskan bahwa mereka tetap mendukung agenda nasional Peran Saka dimana Kabgor sebagai tuan rumah lokasi pelaksanaan.
“Kami mendukung penuh pelaksanaan Peran Saka. Akan tetapi kami pun menginginkan agar tindak lanjuti dulu surat permintaan Muslub dari kami,” tegasnya.

Situasi ini memperlihatkan adanya persoalan serius dalam tubuh Pramuka Kabgor. Ketidakpercayaan bukan lagi isu diam-diam, melainkan telah menjelma menjadi gerakan kolektif yang terorganisir. Kini, pimpinan Kwarcab dihadapkan pada dua pilihan yakni merespons secara bijak atau menutup mata terhadap desakan yang semakin membesar. (nnts***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *