
Bharindo, Pemalang Jateng – Program gerakan menanam dan merawat mangrove pada tahun 2025 – 2030 merupakan program yang bertajuk, Selamatkan Pesisir Jawa Tengah. Hal ini digagas oleh Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, kemudian menginspirasi Bupati Pemalang Anom Widiyantoro hingga berkeinginan bersahabat dengan alam.
Disampaikan Anom, dalam acara Launching Gerakan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah yang dihadiri oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Pantai Kertosari, beberapa waktu yang lalu.
“Melalui gerakan ini kami ingin bersahabat dengan alam dan kami sudah membuat gerakan resik, hijau dan apik ini menjadi modal kami bersama-sama masyarakat menggerakkan kepedulian terhadap lingkungan hidup,” tutur Bupati.
Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan, gerakan merawat dan menanam mangrove merupakan cara sederhana untuk menyelamatkan lingkungan khususnya di wilayah pesisir.
“Kepada pegiat lingkungan saya berterima kasih, karena ini bentuk kesadaran yang dilakukan oleh masyarakat untuk menyelamatkan masa depan lingkungan,” kata Ahmad Muzani.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa program ini bukan sekedar penanaman, melainkan penekanan kuat pada aspek perawatan mangrove dan cemara laut yang telah ditanam. “Jangan hanya gagah kita menanam tapi tidak merawat,” tandas Luthfi.
Selanjutnya, Luthfi meminta kepada seluruh masyarakat dan stakeholder untuk sering mengecek dan merawat mangrove dan cemara laut yang sudah ditanam.
“Sudah seringkali dilakukan kegiatan penanaman mangrove, namun banyak yang tidak tumbuh atau hilang karena kurang perawatan,” tambahnya.
Selanjutnya, Ketua Kelola Yayasan Pesisir Nusantara, Ardas Patra selaku penyelenggara melaporkan, kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Kertosari adalah gerakan selamatkan pesisir Jawa Tengah.
“Gerakan menanam 5 ribu pohon mangrove, dan gerakan ini akan diperlebar menjadi Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang,” tukasnya.
Ardas menjelaskan, total wilayah yang akan digarap ada 132 hektar, untuk kebutuhan mangrovenya 500 ribu batang.
“Kegiatan ini akan dilakukan mulai tahun 2025 sampai tahun 2030 dalam perencanaan kami untuk mengurusi seluruh pesisir utara Jawa Tengah,” tutupnya.
[SA.1]