Bharindo Purbalingga,- dunia tekhnologi memudahkan kita mengakses informasi baik didalam maupun luar negeri baik di daerah maupun pusat…hal ini tentunya ada dampak positif maupun negatif dalam menerima informasi.
Seperti halnya di kabupaten Purbalingga banyak sekali para konten kreator yg hanya meguplud hasil karya yang tidak memilki nilai edukasi bahkan di dunia pers pun banyak oknum wartawan menulis di media sosial, atau media online yang hanya sekedar menulis informasi atau berita tanpa konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak pihak terkait seperti institusi,instansi dan lembaga baik itu pemerintah maupun swasta.
Jelas hal ini akan merugikan dan membuat resah pihak pihak terkait karena dalam pemberitaan harus adanya keseimbangan tanpa Lebih dulu menjastis bahkan terkesan meyudutkan salah satu pihak apalagi banyak para oknum wartawan yg secara legalitas perusahaan media masih diragukan dan tentunya hasil penulisannya bisa dikatakan bukan hasil pruduk pers.
Ary Herawan SH,C.Me Praktisi hukum yang juga ketua lembaga Lp2kp, menyayangkan maraknya oknum wartawan yg merajalela dipurbalingga yang sangat meresahkan, namun disini kita juga harus obyektif intinya bagi para pejabat baik di instansi maupun institusi tentunya tidak perlu risih kalo Memang bersih, jangan hanya bisa menyalahkan tulisan tulisan yang terkesan menjatuhkan tapi tidak melakukan pembenahan dan para pimpinan media media lokal khusunya di Purbalingga jangan gampang memberikan kartu pers atau surat tugas wartawan tanpa mempertimbangkan potensi, kapabilitas, kredibitas atau apalah yang menjadi syarat dan ketentuan untuk menjadi seorang wartawan yang profesional.
Ary juga menambahkan kalaupun ada pihak pihak yang dirugikan dalam sebuah penulisan baik itu perorangan, pemerintahan desa atau instansi jangan segan untuk melaporkan dan memberikan klarifikasi jangan takut terus kemudian ujung ujungnya damai dan mengeluarkan uang tutup mulut tandasnya (***)
