September 25, 2025
image - 2025-09-25T221545.284

Bharindo Jakarta,- Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengajak komunitas ojek online (ojol) untuk menjadi garda terdepan dalam kampanye antinarkotika saat audiensi bersama Komunitas Ojek Online di Jakarta, Selasa (23/9).

Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan pesatnya perkembangan informasi dan kemajuan teknologi saat ini menjadi celah bagi bandar maupun kurir untuk mendistribusikan narkotika serta melindungi diri dari operasi penyelidikan yang dilakukan oleh penegak hukum.

“Salah satunya, yakni dengan memanfaatkan platform jasa transportasi ojol untuk mengirimkan barang haram tersebut,” kata Kepala BNN, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, jika hal itu tidak segera ditangani, nantinya akan menimbulkan kontradiksi dengan program pemerintah, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) maupun ketahanan pangan, yang saat ini sedang berjalan sebagai upaya pemerintah guna mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.

Terlebih, perkembangan narkotika saat ini semakin mengkhawatirkan dengan munculnya berbagai macam narkotika jenis baru atau new psycoactive substances (NPS), salah satunya berupa cairan vape yang disalahgunakan pada rokok elektrik atau vape.

Oleh karena itu, tambah Kepala BNN, peran komunitas ojol sebagai komunitas terbesar di Indonesia dalam mengampanyekan gerakan anti narkotika akan memberikan dampak yang luar biasa.

Ia menilai kehadiran mereka tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat luas, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya, mengingat aktivitas sehari-hari para pengemudi ojol yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik di bidang transportasi maupun pengiriman barang secara online atau daring.

Pada kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan pihaknya saat ini sedang membuat Serikat Pengemudi Online terkait perkembangan jasa transportasi maupun pengiriman paket secara daring yang semakin pesat.

Adapun anggotanya akan berasal dari pengemudi mobil daring (taksi daring) serta kurir daring, sehingga tidak hanya berasal dari ojek daring saja.

“Dengan terbentuknya Serikat Pengemudi Online ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam upaya sosialisasi dan edukasi program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) karena kami bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujar Igun.

Igun mengungkapkan jumlah pengemudi daring yang terdaftar di Indonesia pada Januari 2025 d seluruh platform aplikasi sebanyak tujuh juta orang.

Dengan demikian, pihaknya hadir dalam audiensi dengan BNN lantaran sangat membutuhkan arahan dan ingin belajar agar mendapatkan edukasi dari jajaran BNN.

Disebutkan bahwa rentannya profesi pengemudi daring yang langsung berhadapan dengan risiko maupun dampak dari peredaran narkoba perlu diwaspadai bersama.

“Kami inginkan ke depannya sinergisitas antara BNN dengan Serikat Pengemudi Online bisa berjalan di seluruh Indonesia,” tuturnya. (hnds***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *