Bharindo, Trenggalek,Jatim-keputusan sangat merugikan para pelaku UMvKM PKL, pemkam Trenggalek melalui surat edaran (SE) Bupati Trenggalek nomor 1327 tahun 2025 tentang pedoman peringatan HUT ke-80 kemerdekaan RI dan hari jadi Trenggalek ke -831
Keputusan dan kebijakan tersebut langsung disoroti oleh paguyuban suket teki Trenggalek. keputusan tersebut dianggap terlalu cepat dalam membuat aturan dan keputusan yang sangat merugikan dan mengecewakan. Sabtu.(26/7/2025).
SE ditandatangani Bupati Trenggalek Mochamad nur Arifin pada 24 Juli 2025 akan diterbitkan menyusul peluncuran logo dan tema HUT RI oleh presiden Prabowo Subianto, serta sebagai tindak lanjut Perda nomor 1 tahun 2024 tentang hari jadi Trenggalek.
Isi surat edaran tersebut menyatakan bahwa kawasan alun-alun dan jalan di sekitarnya ditetapkan sebagai area steril dari seluruh bentuk kegiatan umum selama bulan Agustus.
Surat edaran (SE)tersebut muncul karena adanya hearing pada . 17 Juli yang lalu dari beberapa PKL yang mengatasnamakan paguyuban PKL alun-alun.
Sebelumnya pemerintah Trenggalek selalu menggembor-gemborkan dan mengadakan pelatihan UMKM dengan maksud tujuan untuk meningkatkan ekonomi.
Peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2021
Mengatur tentang berbagai aspek berkaitan dengan UMKM
Kemudahan
Memberikan kemudahan dalam hal perizinan akses pembiayaan dan regulasi lainnya yang mendukung operasional UMKM.
Perlindungan
Memberikan perlindungan hukum dan hak-hak bagi pelaku UMKM, serta mencegah praktek-praktek yang merugikan.
Pemberdayaan
Melakukan berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daya saing dan keberlanjutan UMKM.
Apakah PP ini belum maksimal dijalankan di daerah kepada masyarakat.
Ketua DPC relawan suket teki Trenggalek, Terimo Dwi cahyono,saat dihubungi awak media menyampaikan,” ya Jadi gini Mas relawan suket teki itu bergerak dalam seni,sosial dan budaya bergerak dalam sosial ini adalah bentuk dari peduli sosial kami kepada masyarakat pelaku seni dan PKL,UMKM yang ada di Trenggalek.Terkait yang beredar sekarang menurut kami keputusan dan kebijakan yang diambil dalam hearing kemarin yang dilakukan oleh sekelompok PKL, kebijakan ini terlalu cepat memutuskan,kami anggap keputusannya juga kurang pas karena apa, karena aksi kemarin ada instrumen yang tidak dilibatkan jadi justru aksi kemarin menurut kami kurang pas kurang cukup karena apa setahu saya yang ada di Trenggalek ini ada asosiasinya termasuk AKLI,apakah dilibatkan,saya mendengar dan membaca di media sosial terkait polemik ini dan kami berharap AKLI ikut bertanggung jawab atas polemik ini maka sekali lagi kami menganggap keputusan sendiri yang kemarin sekelompok PKL yang mengaku PKL alun-alun itu kurang cukup syarat.saya temukan dan membaca di media sosial penyampaian pak sekda, dilaksanakan risiko tidak dilaksanakan risiko. kan harus mempertimbangkan positif negatifnya,maka saya menduga ada kepentingan pribadi.
kami berharap “AKLI ikut bertanggung jawab sebenarnya PKL kemarin itu tidak mewakili seluruh PKL Trenggalek.harapan kami pemerintah maupun dewan yang mempunyai kewenangan ini seharusnya mengkaji ulang putusannya.”Ungkapnya.
Relawan suket teki akan melakukan aksi bersama PKL pelaku UMKM dan juga akan menggandeng paguyuban seni, pengrajin, LSM kompak, ARPT dan paguyuban paguyuban yang terdampak adanya keputusan pemerintah kabupaten Trenggalek tersebut.

Ketua DPC suket teki menambahkan, “ketika pelemik ini liar di masyarakat kita pengusaha UMKM dan PKL muncul melalui media-media sosial keluhanya diabaikan.pemerintah abaikan dan seakan-akan pemerintah berharap ada aksi, tidak ada tanggapan mungkin mereka-mereka yang memangku kebijakan menunggu aksi.aksi dari PKL dan pelaku UMKM,pengusaha mikro kecil yang terdampak untuk melakukan aksi, relawan suket teki Trenggalek,kalau memang harus dilakukan yaa pak boleh buat kita akan adakan aksi kita akan menggandeng seni jaranan kabupaten Trenggalek, karena ini juga ikut terdampak, komunitas mulia (muda peduli budaya) juga yang punya kreativitas kreativitas UMKM, pengrajin pengrajin kita juga gandeng LSM kompak,Gurub barong galek nyawiji(Barngaji)dan juga sudah kordinasi dng ARPT untuk mengawal aksi tersebut. “Pungkasnya. (wdys***)
