November 12, 2025
image (28)

bharindo.co.id Jakarta,— Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja sama antara Polda Metro Jaya dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dalam mengungkap kasus orang hilang dan penemuan kerangka manusia di gedung Kwitang, Jakarta Pusat, yang terbakar pada akhir Agustus 2025.

Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam mengatakan, sinergi antara kepolisian, lembaga masyarakat sipil, dan lembaga pengawas seperti Kompolnas serta Komnas HAM menjadi langkah penting dalam penanganan kasus orang hilang.

“Kami dari Kompolnas memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama Polda Metro Jaya dan Kontras. Tahapan-tahapan untuk memastikan pencarian orang hilang telah dilakukan dengan baik,” ujar Anam dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).

Menurut Anam, koordinasi yang terjalin antara kedua pihak menunjukkan proses yang akuntabel dan transparan, di mana polisi dan Kontras saling berbagi informasi penting seperti kesaksian dan rekam jejak digital.

“Proses ini menunjukkan akuntabilitas kerja kepolisian. Ada pertemuan, koordinasi, dan pertukaran informasi yang membuktikan keseriusan dalam penanganan kasus ini,” tambahnya.

Kompolnas juga memastikan bahwa pihaknya terus memantau proses penyelidikan dengan berkoordinasi langsung bersama penyidik Polda Metro Jaya dan Kontras agar seluruh tahapan berjalan maksimal serta sesuai aturan hukum.

“Kami ikut berkomunikasi dengan Polda Metro dan rekan-rekan Kontras untuk memastikan proses berjalan maksimal dan sesuai dengan ketentuan hukum,” terang Anam.

Ia menyebutkan, setelah melalui pemeriksaan forensik yang dilakukan oleh Puslabfor dan Labdokkes Polri, dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung Kwitang telah teridentifikasi melalui uji DNA sebagai M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo, dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang.

“Momen paling penting adalah adanya kepastian bagi keluarga bahwa orang yang dinyatakan hilang kini telah ditemukan,” ujarnya.

Kompolnas pun mengajak seluruh pihak untuk mendoakan para korban serta memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Mari kita doakan agar keluarga diberikan ketabahan dan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan,” tutup Anam.

Sebelumnya, Brigjen Pol. Sumy Hastry Purwanti, Karo Labdokkes Polri, menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan gigi dan DNA terhadap dua kantong jenazah bernomor 0080 dan 0081. Hasilnya menunjukkan kecocokan identik dengan DNA keluarga dua orang yang dilaporkan hilang pascakebakaran.

Kasus ini menjadi catatan penting dalam sejarah penanganan orang hilang di Indonesia, di mana kolaborasi antara aparat penegak hukum dan masyarakat sipil berhasil memberikan kejelasan dan keadilan bagi keluarga korban. (hnds***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *