Desember 1, 2025
image (71)

bharindo.co.id Medan,— Polda Sumatera Utara bergerak cepat melakukan evakuasi dan penanganan darurat menyusul tingginya curah hujan yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir. Intensitas hujan tersebut memicu sedikitnya 65 peristiwa bencana alam di delapan kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.I.K., S.H., M.H., merinci bencana yang terjadi meliputi 38 kejadian tanah longsor, 24 banjir, dua pohon tumbang, serta satu kejadian angin puting beliung.

“Total ada 29 korban yang terdampak, terdiri dari 12 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, dan 7 orang masih dalam pencarian. Selain itu, 2.543 kepala keluarga terdampak, 445 warga mengungsi, serta sejumlah badan jalan terputus,” ujar Ferry, Rabu (26/11/2025).

Bencana terparah tercatat terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Di Tapanuli Tengah, terdapat delapan titik tanah longsor dan 10 titik banjir, dengan empat warga meninggal dunia dan tiga lainnya masih tertimbun material longsor.

Sementara di Kota Sibolga, tanah longsor melanda enam lokasi, menyebabkan lima orang meninggal dunia, tiga luka-luka, serta empat warga dalam pencarian.

Wilayah terdampak lain meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Kota Gunungsitoli, dan Kabupaten Pakpak Bharat. Bencana di wilayah tersebut menyebabkan penutupan akses jalan, kerusakan rumah, serta gangguan lalu lintas.

Untuk percepatan penanganan, Polda Sumut menurunkan ratusan personel dari berbagai satuan. “Personel telah kami kerahkan dari Satuan Brimobda, Ditsamapta Gelombang I dan II, Bid Dokkes, dan Bid TIK lengkap dengan perlengkapan drone, mobil repeater, dan perangkat Starlink untuk memperkuat komunikasi di daerah terisolir,” jelas Ferry.

Brimob mengirim empat SSK, Ditsamapta 111 personel, Bid Dokkes 12 tenaga medis, serta Bid TIK delapan personel dengan peralatan komunikasi.

Polda Sumut memastikan penanganan darurat terus dilakukan, termasuk evakuasi korban, pembukaan akses jalan, bantuan kesehatan, serta pendataan warga terdampak. Polisi juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB untuk penanganan lanjutan dan mitigasi bencana. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *