Juli 27, 2024

Bharindo Jakarta,- Mendagri Tito Karnavian mengatakan, menang dan kalah dalam kontestasi Pemilu 2024 merupakan hal biasa. Bagi pihak yang kalah, Tito meminta mereka untuk ‘move on‘ menerima hasil Pemilu 2024.

Jika tidak puas dengan hasil Pemilu 2024, Tito mendorong, mengambil langkah mekanisme hukum yang berlaku. “Kalau nanti ada yang merasa tidak puas, atau keberatan, ada mekanisme lain, yakni Mahkamah Konstitusi (MK),” kata Tito dalam pidatonya di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (20/3/2024) malam.

Dengan mekanisme MK, Tito menilai, terdapat ruang untuk membuktikan dugaan kecurangan pemilu. Di satu sisi, Tito mengakui, Pemilu 2024 lebih sejuk dibandingkan Pemilu 2019.

“Kalau saya melihat, mengalami dua kali pemilu, saya merasa 2024 lebih teduh. Sejuk dibanding 2019,” ucap Tito.

Tidak lupa, Tito mengapresiasi kinerja KPU RI yang telah menetapkan hasil Pemilu 2024. KPU mampu menyelesaikan, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 tepat waktu.

“Pemerintah memberikan apresiasi kepada penyelenggara, khususnya KPU dan jajarannya yang telah menyelesaikan tugasnya melakukan rapat pleno. Penetapan tingkat nasional sesuai dengan jadwal, yaitu 20 Maret,” ujar Tito.

Lalu, Tito juga bangga, selama proses rekapitulasi tersebut dilakukan secara terbuka. “Semua tadi disampaikan dilaksanakan secara ‘live streaming‘ (siaran langsung), dapat diikuti secara terbuka oleh masyarakat,” kata Tito. (Ils78***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.