Desember 8, 2024
IMG-20240822-WA0037

Bharindo Keerom ~ Peduli pendidikan demi mencerdaskan generasi penerus bangsa di wilayah perbatasan, Pos Ubrub Satgas Yonif 310/KK berikan bantuan berupa buku pelajaran dan buku bacaan, alat olahraga serta perlengkapan sekolah bagi siswa-siswi SMPN 1 Web di Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (22/10/2024).

Hal tersebut disampaikan oleh Dansatgas Yonif 310/KK Letkol Inf Andrik Fachrizal dalam keterangan tertulisnya secara terpisah di Markas Komando Taktis di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Dikatakan Dansatgas, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Satgas untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan demi mencetak generasi muda yang cerdas dan berkualitas.

“Kami berharap bantuan ini dapat memotivasi siswa-siswi SMPN 1 Web untuk belajar dengan lebih baik, meningkatkan wawasan mereka dan menciptakan generasi muda yang berprestasi,” terang Dansatgas.

Menurut Letkol Inf Andrik Fachrizal, selain melaksanakan tugas menjaga keamanan di wilayah Papua, Satgas Yonif 310/KK juga harus berperan dan memberikan kontribusi nyata dalam membantu meringankan beban masyarakat khususnya pada bidang pendidikan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Danpos (Komandan Pos) Ubrub Kapten Inf Dicky Dian Saputra, S.T.Han. Penyerahan bantuan ini diterima langsung oleh perwakilan Staf dan Guru SMPN 1 Web dan nantinya akan didistribusikan kepada siswa-siswi.

“Sebanyak 200 buku yang kita berikan meliputi buku pelajaran dan buku bacaan. Selain itu kami berikan pula perlengkapan olahraga seperti bola dan net voli serta puluhan tas sekolah,” tambah Letkol Andrik.

Disisi lain, Dio Spd (38) selaku Wakil Kepala Sekolah mengucapkan terima kasihnya atas perhatian yang ditunjukan oleh personil Satgas Yonif 310/KK dalam mendukung dunia pendidikan di wilayah perbatasan khususnya di SMPN 1 Web.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak-bapak TNI dari Satgas Yonif 310/KK yang telah memberikan bantuan untuk Sekolah kami yang memang masih banyak mengalami keterbatasan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,” tutur Dio. (Spns***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *