bharindo.co.id Jakarta, 8 Oktober 2025 – Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) terus memperkuat kapasitas 196 juta penduduk usia produktif guna memaksimalkan potensi bonus demografi dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono menyampaikan bahwa terdapat dua level gerakan strategis yang menjadi fokus pemerintah dalam mendukung Indonesia menjadi Macan Asia berikutnya.
“Ada dua level gerakan yang diharapkan Indonesia bisa lakukan untuk mengkapitalisasi bonus demografi dan mencapai Indonesia Emas,” ujar Budi saat menyampaikan keterangan pers, Rabu (8/10).
Gerakan pertama, menurut Budi, adalah peningkatan kualitas penduduk usia produktif (15–65 tahun) yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 196 juta jiwa. Pemerintah menargetkan mayoritas penduduk di rentang usia ini:
Sehat dan bebas dari stunting (tengkes)
Memiliki pendidikan minimal 12 tahun
Memiliki sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
Gerakan kedua, lanjutnya, adalah penciptaan lapangan kerja yang layak dan inklusif bagi kelompok usia produktif. Ini dilakukan melalui berbagai program strategis, seperti:
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan gizi dan kesehatan generasi muda
Koperasi Desa Merah Putih sebagai wadah pemberdayaan ekonomi lokal
Investasi besar-besaran di sektor hilirisasi industri melalui skema Danantara
“Sehingga mereka bisa produktif dan bisa berkontribusi ke pajak atau dalam bentuk lain, maka Indonesia akan memiliki akselerasi tingkat pertumbuhan ekonomi yang mungkin di atas delapan persen,” jelas Budi.
Kemendukbangga/BKKBN mencatat bahwa surplus demografi Indonesia telah berlangsung sejak 2012 dan diperkirakan akan bertahan hingga 2045. Setelah itu, komposisi penduduk usia produktif dan nonproduktif akan seimbang, dan Indonesia memasuki fase aging population.
Oleh karena itu, akselerasi berbagai program pembangunan manusia menjadi sangat penting dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.
Sekretaris Kemendukbangga menegaskan bahwa program Keluarga Berencana (KB) kini tidak lagi sekadar membatasi kelahiran, melainkan menjadi bagian integral dari strategi pembangunan manusia dan keluarga sejahtera.
“Program KB tidak hanya terkait merencanakan jumlah kelahiran, tetapi juga terkait upaya pencapaian kesejahteraan keluarga,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya ini, pemerintah optimistis bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia, menyusul negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. (hnds***)
Bharindo.co.id Takalar,- Suasana di Kantor Pelayanan Pemulihan Gizi (SPPG) Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombala…
bharindo.co.id Wonosobo,- jumat 24/10/2025 Kegiatan Grebek Sholat Jumat kembali dilaksanakan di Masjid Jami roudotussolikhin Desa…
bharindo.co.id WONOSOBO – Tim Satgas Pengendalian Harga Beras melaksanakan kegiatan pengecekan harga dan ketersediaan beras…
Bharindo.co.id Takalar,- Dalam rangka menjaga dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas), Bhabinkamtibmas Desa…
Bharindo.co.id Takalar,- Dalam rangka mempererat silaturahmi dan mendengar langsung aspirasi mengajak masyarakat jaga Kamtibmas dan…
bharindo.co.id JAKARTA,— Keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB)…