Oktober 14, 2024

Bharindo Garut – Masyarakat Kampung Jati Desa Cikembulan Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut digegerkan dengan penemuan mayat bayi di pinggiran Sungai Cigunung Agung blok Leuwi Kuda. Kamis (07/03/2024).

Menurut keterangan saksi Bapak Atep ia pertama kali melihat sesosok mayat bayi yang tersangkut di pinggiran sungai ketika dirinya hendak berangkat bekerja sebagai kuli bangunan di dekat lokasi penemuan.

Awalnya dari kejauhan ia mencium bau tidak sedap seperti bau bangkar kemudian ia mencari sumber bau tersebut lalu menemukan sesosok mayat bayi di sungai bekas aliran dengan kondisi membusuk dan hancur di beberapa bagian tubuhnya.

Sontak Atep melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RW 04 dan kepada pihak Desa Cikembulan selanjutnya pihak Desa meneruskan informasi tersebut kepada Polsek Kadungora Polres Garut.

Lalu Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Kadungora Kompol Deden Saripin, S.H., bergegas berkoordinasi dengan Unit PPA dan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Garut untuk penanganan penemuan mayat bayi tersebut.

Dari hasil identifikasi sementara mayat bayi tersebut tidak diketahui jenis kelaminnya dikarenakan sudah hancur pada bagian perut, bagian kepala dan kaki sudah tidak ada sebelah. Diperkirakan usia bayi itu sekitar 4 hari dengan panjang/tinggi kurang lebih sekitar 30 cm.

Dan pada saat itu kondisi sungai sedang surut karena beberapa hari kebelakang aliran sungai itu mengalami volume peningkatan air akibat intensitas hujan yang cukup deras, dan pada saat penemuan volume air sungai sudah dalam keadaan normal kembali.

“Mayat bayi itu sudah kami evakuasi dari sungai tersebut, ya memang ada beberapa bagian tubuh bayi yang hancur mungkin dikarenakan terbawa arus sungai yang cukup deras ataupun terkena material yang ada didalam sungai. Kini mayat bayi tersebut sudah dibawa oleh Unit Identifikasi Polres Garut ke RSUD dr. Slamet untuk dilakukan proses identifikasi lanjutan.” Tutup Deden. (Bds***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.