bharindo.co.id Jakarta,– Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah akan memprioritaskan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan bagi mahasiswa fakultas kedokteran, baik umum maupun spesialis. Kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter yang masih menjadi persoalan serius di Indonesia.
Dalam keterangannya, Presiden Prabowo menyebut bahwa Indonesia saat ini mengalami kekurangan lebih dari 140 ribu dokter, termasuk dokter umum dan dokter spesialis.
“Kita tahu dokter umum saja kita kekurangan, kekurangan kita sangat besar. Kalau tidak salah kekurangan kita di atas 140 ribu dokter. Kita juga kekurangan dokter spesialis, ribuan jumlahnya. Ini pekerjaan rumah yang harus segera kita selesaikan,” ujar Presiden Prabowo, Senin (20/10/2025).
Presiden juga menyoroti bahwa kekurangan tenaga medis bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain. Namun, negara-negara maju mampu mengatasi masalah ini dengan kebijakan yang menarik, termasuk pemberian gaji tinggi bagi tenaga kesehatan asing.
“Inggris kekurangan dokter sangat banyak. Mereka ambil dokter dari mana-mana. Begitu juga Jerman, Eropa Barat, dan Amerika. Mereka mampu membayar dengan sangat tinggi, itu sebabnya mereka bisa menutupi kekurangan. Ini jadi tantangan bagi kita,” ujar Presiden Prabowo.
Untuk itu, Presiden menilai bahwa kebijakan pendidikan nasional harus disesuaikan dengan kebutuhan tenaga profesional di lapangan, termasuk menambah jumlah mahasiswa fakultas kedokteran serta memperluas kesempatan bagi generasi muda untuk belajar di bidang kesehatan.
“Kita harus sesuaikan arah pendidikan dengan kebutuhan. Kalau perlu, kita tambah jumlah mahasiswa kedokteran dan perbanyak penerima beasiswa LPDP yang diprioritaskan untuk fakultas kedokteran,” tegasnya.
Menurut Presiden Prabowo, langkah ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di dalam negeri, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang membangun sistem kesehatan nasional yang mandiri dan berdaya saing global.
“Kalau perlu, LPDP kita jadikan prioritas tertinggi untuk kedokteran. Kita ingin mencetak lebih banyak dokter, bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan bangsa,” pungkas Presiden Prabowo Subianto.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat mempercepat peningkatan jumlah dan kualitas tenaga medis di Indonesia, sekaligus memperkuat sektor kesehatan nasional dalam menghadapi tantangan global. (ils78***)