bharindo.co.id Jakarta,– Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Republik Indonesia berencana memperluas pelaksanaan pagelaran budaya “Panggung Maestro” ke berbagai daerah di luar Jakarta. Langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk menghadirkan pertunjukan budaya yang lebih merata di seluruh Indonesia, sekaligus memperluas ruang apresiasi bagi para maestro seni.
Rencana tersebut kini masih dalam tahap pembahasan, khususnya terkait pemilihan daerah yang akan menjadi tuan rumah. Kemenbud menegaskan bahwa penyelenggaraan di luar ibu kota memerlukan kesiapan infrastruktur serta dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kemenbud RI, Ahmad Mahendra, menjelaskan bahwa program ini akan melibatkan wilayah yang memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian kebudayaan.
“Kita akan mendiskusikan ini. Niatnya bagus, kami pun setuju agar pagelaran tidak hanya terpusat di Jakarta. Namun yang penting adalah kesiapan sarana dan komitmen kota atau provinsi terdekat yang memenuhi syarat,” ujarnya, dikutip dari laman RRI, Selasa (28/10/2025).
Ahmad menambahkan, pelaksanaan Panggung Maestro di luar Jakarta akan memberi manfaat besar bagi para maestro seni, terutama yang sudah lanjut usia, agar lebih mudah berpartisipasi tanpa terkendala jarak dan waktu perjalanan.
“Selain mempermudah jarak tempuh, hadirnya Panggung Maestro di daerah juga akan lebih banyak mengapresiasi para pelaku budaya. Mereka akan merasa senang karena pemerintah benar-benar memberikan penghormatan atas dedikasi mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, Dewan Artistik Panggung Maestro, Sulistyo Tirtokusomo, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan kepada para maestro seni yang telah mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia.
“Mereka telah mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan mengembangkan seni budaya Indonesia,” ujarnya.
Sulistyo juga menuturkan bahwa momen paling berkesan dalam kegiatan tersebut adalah kesempatan untuk bertemu langsung dengan para maestro berusia lanjut — bahkan ada yang telah berusia di atas 90 tahun — namun masih aktif berkarya dan menginspirasi generasi muda.
Menurutnya, dedikasi panjang para maestro bukan sekadar perjalanan karier, melainkan wujud nyata dari semangat menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
“Yang mampu dan selalu ada adalah kasunyatan — kenyataan yang bersemayam di dalam diri mereka. Itulah sejatinya sang maestro,” pungkasnya.
