November 17, 2025
image - 2025-10-30T053440.667

bharindo.co.id Situbondo (Jatim) – Musibah menimpa Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Seorang santriwati dilaporkan meninggal dunia setelah atap kamar asrama putri ambruk pada Rabu (29/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Selain korban meninggal, sebanyak 19 santriwati lainnya mengalami luka-luka, empat di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Kapolsek Besuki AKP Febry Hermawan membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, penanganan lebih lanjut kini telah diambil alih oleh Polres Situbondo untuk dilakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Peristiwa ambruknya atap asrama putri ini terjadi sekitar pukul satu dini hari. Ada 19 santri putri yang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia. Penanganan kasus ini sudah diambil alih oleh Polres Situbondo,” ujar AKP Febry, Rabu (29/10).

Berdasarkan keterangan pihak pesantren, insiden tersebut diduga dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Besuki sebelum kejadian.

“Informasi awal dari pihak pondok, sebelum atap ambruk wilayah setempat diguyur hujan deras dan angin cukup kuat,” tambah Kapolsek.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani, Kiai Hasan, menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah tersebut. Ia membenarkan bahwa di kamar yang tertimpa atap terdapat 19 santriwati.

“Ini musibah yang membuat kami sangat berduka. Dari 19 santriwati yang berada di lokasi kejadian, satu orang meninggal dunia, empat dirawat di rumah sakit, dan lainnya mengalami luka ringan,” tutur Kiai Hasan.

Dari pantauan di lokasi, Tim Inafis Polres Situbondo masih melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab pasti runtuhnya atap asrama putri tersebut.

Korban meninggal diketahui bernama Putri, warga Dusun Rawan, Desa Besuki, Kabupaten Situbondo. Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Polres Situbondo juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak pesantren untuk melakukan langkah-langkah lanjutan, termasuk pendataan kerusakan dan pemberian bantuan kepada para korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *