
Bharindo Majalengka,- Program permakanan menjadi salah satu terobosan Menteri sosial Tri Rismaharini dalam upaya melakukan pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial.
“Program permakanan ini baru di laksanakan di tahun 2022 dan di lanjutkan tahun 2023 – 2024 dan 2025.
Permakanan ini di antar langsung ke penerima dengan menu yang memenuhi gizi yang terdiri dari nasi ,lauk pauk ( hewani / nabati), sayur, buah potong dan air mineral untuk para lansia /disabilitas.
Program permakanan di kecamatan kadipaten sangat di sayangkan karena di duga tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi bagi para lanjut usia tunggal dan disabilitas.
pengadaan permakanan tersebut di duga menjadi ajang Bancakan pihak kecamatan dan kepengurusan ( pokmas ) .
karena jatah dari satu KPM itu Rp.30.000 (tiga puluh ribu) tidak sesuai dengan menu yang di kasih ke KPM .
di luar itu untuk jasa pengantar Rp.2.000 (dua ribu rupiah )/satu kpm.
hasil konfirmasi dari pihak kecamatan menerangkan satu KPM nya itu Rp.30.000 itu jatah tuk dua kali makan .
Dan di antarnya cuma satu kali yaitu pagi aja .
untuk lansia dan disabilitas masih sama menunya itu – itu juga karena masih satu dapur cuma teknik kepengurusan yang di bedakan .
kepengurusannya bukan orang kecamatan atau orang desa justru di tunjuknya orang luar .
Menurut pakta di lapangan menunya gak sesuai dengan anggaran dari kementerian yang sudah di tentukan,
kalau kita beli di rumah makan paling sekitar Rp.15.000 untuk dua kali makan itu karena liat menunya seperti itu pungkas salah satu
KPM .
Ada juga KPM yang lainnya bilang kurang puas terkait menunya .
Senin, 02/ 06/ 25 tim investigasi tabayun ke kantor kecamatan yang kedua kalinya di terima oleh Bu Kesos tak lama Bu kesos menghubungi ketua pokmas melalui WhatsApp tiba-tiba datang ke tua pokmas dan bendahara yaitu Bu endang dan Bu nani aniti Menerangkan bahwa KPM lansia itu ada 72 KPM dan ketua disabilitas juga menerapkan via WhatsApp ada 40 KPM pelaksana di lapangan itu di sesuaikan dengan keadaan karena anggarannya cuma segitu pungkas Bu Nani sambil mesem.
hasil investigasi di lapangan udah jelas di duga adanya permainan anggaran program permakanan oleh kelompok masyarakat (pokmas ) dengan
Pihak ke kecamatan yaitu Bu kesos dan pa sekcam .
Lemahnya pengawasan dan pembinaan dari pihak dinas terkait sehingga terjadi penyimpangan dalam pengelolaan program permakanan tersebut anggaran pengentasan kemiskinan di wilayah kecamatan kadipaten tidak sesuai bahkan di duga pakta di lapangan tidak tepat sasaran karena menurut keterangan tokoh masyarakat yang gak mau namanya di publikasikan bahwa KPM lansia yang di alihkan ke KPM lain tanpa keterangan yang jelas dari KPM nya.
tim investigasi tabayun ke desa heuleut tuk komfirmasi kepada kepala desa atau perangkat desa :
Pihak desa menerangkan bahwa KPM tersebut meresa tersinggung dengan cara petugas pengirim permakanan tersebut karena ketika di photo untuk pelaporan pakai storopong / tepak nasi tapi yang di kasihkan nya pakai keresek ke inginan KPM di photo nya pengen sama yang di terima oleh KPM tersebut .
tim investigasi tabayun ke KPM yang bernama sutarming yang beralamat di blok Ahad RT.02 / RW.02 desa heuleut kecamatan kadipaten untuk konfirmasi terkait adanya penolakan pemberian permakanan lansia tersebut .
Sutarming menjelaskan sama apa yang di jelaskan oleh pihak desa.
sutarming juga menjelaskan bahwa ada pihak pendamping dengan Kadus datang ke rumah nya menyodorkan surat pernyataan yang bunyinya menerangkan sudah mampu .
Untuk di tanda tangani tapi saudara sutarming menolak karena dia tidak merasa sudah mampu masih banyak kekurangan dan berharap bantuan yang lainya juga
sutarming juga menjelaskan bukan tidak mau di photo mau di photo tapi jangan banyak rekayasa apa adanya aja di photonya itu jangan berbohong kata sutarming sambil nada sedih karena baru datang dari rumahsakit abis kontrol,dengan kejadian itu saudara sutarming tidak menerima lagi bantuan atau di berhentikan dari program permakanan lansia tersebut Β± 1 tahun tanpa kejelasan.
program lansia dan disabilitas terkait menu yang tidak sesuai Bu Kesos tidak bisa bilang apa-apa , apa lagi pa sekcam cuma datang bersalaman langsung pergi lagi gak tau kemana .
menurut keterangan pokmas padahal pa sekcam ada keterkaitan juga .
Di mohon Kepada kementerian sosial atau APH supaya turun langsung untuk sidak ke kecamatan kadipaten kabupaten Majalengka karena di duga banyak penyimpangan atau kejanggalan dalam program permakanan para lansia/disabilitas.(Yyt/tim).