Juli 26, 2024

Bharindo Bogor,– Ledakan disertai kebakaran di Gudang Amunisi Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 7, turut berdampak pada sejumlah rumah warga. Adapun kebakaran terjadi pada Sabtu (30/03/2024) malam ini, menyebabkan sebagian besar rumah warga mengalami keretakan dinding.

Salah seorang warga Kelurahan Cikiwul, Toni mengungkapkan, keretakan terjadi di dinding kamar mandi. Menurutnya, keretakan tergolong serius akibat getaran dahsyat saat ledakan terjadi.

“Lagi pada buka puasa dan saya kira ban mobil meledak, tapi di belakang (rumah) sudah ada percikan api dan rumah saya retak di kamar mandi. Retaknya satu jari besar dari bawah ke atas dan getarannya juga terasa kuat,” kata Toni saat ditemui RRI, Minggu (31/03/2024).

Toni menyebut, selama kebakaran terjadi ia beserta istri dan seorang anaknya, mengungsi ke tempat lebih aman. Menurutnya, selama tinggal di desa tersebut, ini merupakan insiden pertama kali yang dialami.

“Saya tinggal di sini dari kecil dan ini baru kejadian kali ini dan kaget dan panik. Tadi malam diungsikan oleh RW ke atas (lokasi). Kembali lagi ke rumah sekitar jam 5 subuh,” ujarnya.

Di lingkungan yang sama, Dayu pemilik rumah lainnya juga mengalami keretakan dinding di bagian dapur akibat ledakan gudang amunisi. Meski demikian, ia menyebut pasrah atas musibah yang terjadi.

“Kami tergantung pemrintah aja, kalau ada silahkan kalau tidak ada tidak apa-apa, karena inikan musibah, kita legowo aja. Kalau dari Pangdam atau pemerintah katanya ada perbaikan silahkan, alhamdulillah bagi kami,” kata Dayu.

“Belum ada pendataan dari RT RW, semalam saja RT minta warga mengungsi.”

Iin warga lainnya selain mengalami dinding rumah retak, sayangnya kusen pintu sederhana kamarnya juga turut copot. Ibu beranak tiga ini berharap mendapatkan bantuan untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan ledakan disertai kebakaran di gudang amunisi.

“Jangankan untuk ganti pintu, kerjaan saja saya tidak punya, tapi saya bisa menyelamatkan nyawa saya dan anak juga sudah bersyukur. Saya ingin sekali kalau memang ada pergantian atau bantuan dari pemerintah,” ujar Iin.

Akibat ledakan di gudang amunisi pada Sabtu (30/03/2024) malam, Iin mengaku trauma untuk berada di rumah. Saat kejadian iin yang telah tinggal selama 17 tahun di wilayah tersebut, sedang berada di rumah untuk bersantap buka puasa Ramadan.

“Suaranya lebih menakutkan dari gempa, saya tidak bisa tenang siang atau malam, saya trauma. Kejadiannya pas buka puasa dan semalam saya sambil menggendong anak saya ini ke depan menyelamatkan diri,” ucapnya. (Hens***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.