Juli 4, 2025
WhatsApp Image 2025-07-03 at 10.27.14

Bharindo Gorontalo. Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi Gerindra, Hj. Sitti Nurayin Sompie, kembali menyapa konstituennya dalam rangkaian kegiatan reses masa sidang ketiga Tahun 2024–2025. Kegiatan yang berlangsung di Desa Bua, Kecamatan Batudaa, Rabu malam 2 Juli 2025 didampingi unsur sekertariat DPRD Provinsi Gorontalo, menjadi ajang penyerapan aspirasi masyarakat, khususnya kelompok nelayan Danau Limboto dan para petani desa setempat.

Dalam Forum yang dihadiri oleh Kepala Desa Bua tersebut dan Sejumlah Kader desa, Hj. Sitti Nurayin Sompie yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo ini.

Media Merangkum diskusi agenda reses berjalan komunikatif dimana Anggita DPRD Provinsi Gorontalo Hj. Sitti mendengar langsung beragam keluh kesah masyarakat. Para nelayan menyampaikan kendala yang mereka hadapi dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari keterbatasan sarana tangkap seperti perahu dan alat tangkap, hingga dampak buruk dari pendangkalan dan pencemaran Danau Limboto yang kian mempersempit ruang gerak mereka.

Sementara itu, para petani menyuarakan keresahan mereka terkait sulitnya akses terhadap Bantuan bibit jagung. serta harga komoditas pertanian yang tidak stabil, terutama saat musim panen raya.

Menanggapi berbagai persoalan tersebut, Hj. Sitti Nurayin menegaskan komitmennya untuk mengawal aspirasi ini di parlemen daerah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk memberikan solusi benar benar yang menyentuh kebutuhan langsung masyarakat.

“Seperti sebelum sebelumnya agenda reses kami anggota DPRD Provinsi, ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mendengar langsung masukan dari nelayan dan petani akan kami bawa dalam pembahasan kebijakan anggaran dan program pembangunan yang lebih berpihak,” ujarnya saat dimintai tanggapan oleh awak media.

Politisi senior dari Partai Gerindra ini juga menyoroti perlunya mengoptimalkan potensi sumber daya Danau Limboto sebagai sumber penghidupan masyarakat pesisir dan sebagai isu strategis yang menyangkut aspek ekonomi, dan sosial.

Kegiatan reses ditutup dengan penyerapan tambahan aspirasi dari kelompok perempuan majelis taklim serta pemuda desa, yang berharap ada intervensi program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat di sektor pertanian dan perikanan. (nnts***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *