September 7, 2024

Bharindo  Ende -NTT. Pekerjaan Proyek RKB MIN 1 Ende Dari Kementerian Agama Republik Indonesia, Kantor Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur, diduga abaikan tenaga kerja lokal dan tidak memperhatikan keselematan dan kesehatan kerja para pekerja proyek tersebut.

Informasi tersebut, diterima Media Bharindo Biro Ende, dari salah seorang warga kelurahan Kelimutu yang enggan menyebutkan identitasnya.

Menindaklanjuti informasi tersebut media ini melakukan investigasi di lapangan pada sabtu, ( 13/7/2024) pukul 15.00 wita. Diketahui, pembangunan RKB MIN 1 Ende tersebut di Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Kelimutu, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Wira Karsa dengan Pagu Anggaran Rp. 2.564.447.000 ( dua miliar lima ratus enam puluh empat juta empat ratus empat puluh tujuh ribu rupiah) yang dikucurkan melalui dan APBN tahun anggaran 2024.

Viki, pelaksana lapangan CV. Wira Karsa kepada media ini di lokasi Proyek Jl. Ahmad Yani Ende, mengatakan bahwa tenaga kerja yang mengerjakan proyek tersebut didatangkan dari jawa.

” Tenaga kerja yang ada di sini, semuanya dari Jawa pak, jumlahnya ada 13 orang. Untuk saat ini kami belum butuh tenaga kerja lokal, ” Ungkap Viki.

Menyingung soal besaran upah para pekerja tersebut, viki mengatakan pihaknya tidak mengetahuinya.itu urusan pengawas proyek.

“Saya hanya pelaksana lapangan pak. Untuk urusan upah para pekerja saya tidak tau pak.saat ini pengawasnya lagi tidak berada di tempat, “Kata viki

Disaksikan langsung media ini, para pekerja tersebut tidak mengenakan alat pelindung diri ( APD) untuk melindungi diri dari resiko terjadinya kecelakan kerja.

keselamatan para pekerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk menghindari resiko terjadinya kecelakaan dalam bekerja. Diharapkan pihak terkait untuk memberikan sanksi tegas kepada CV. Wira Karsa yang tidak mematuhi ketentuan tentang K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) para pekerja proyek tersebut.

CV. Wira Karsa diharapakan agar memberikan kesempatan juga kepada tenaga kerja lokal yang ada di daerah ini, untuk bekerja di proyek tersebut karena skil yang mereka miliki tidak kalah saing dengan para pekerja dari jawa.

Disinyalir ada dugaan Proyek tersebut menggunakan material tidak sesuai spek. Bersambung (ignas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.