April 24, 2025
49

Bharindo Lembang, Jawa Barat – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom, M.Si., memberikan materi pembelajaran mengenai Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) kepada para calon pemimpin Polri yang tengah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Diklat Sespimti) Polri 2025. Kegiatan ini berlangsung di Lembang, Jawa Barat, pada Kamis (10/4).

Kedatangan Kepala BNN RI di Gedung Andrawina disambut hangat oleh Kasespim Lemdiklat Polri, Brigjen Pol. Rudi Darmoko, S.I.K., M.H., beserta jajaran. Turut mendampingi Kepala BNN RI dalam kesempatan tersebut adalah sejumlah pejabat tinggi BNN, antara lain Kepala Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Brigjen Pol. Augustinus Berlianto Pangaribuan, S.I.K., M.Si., Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. M. Arief Ramdhani, S.I.K., M.H., Plt. Direktur Intelijen Brigjen Pol. Satria Oktoreza, S.I.K., serta Kepala Biro Humas dan Protokol Brigjen Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, S.I.K., M.H.

Di hadapan 50 peserta Dikreg ke-34 tahun ajaran 2025, Marthinus Hukom menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya dalam memberantas peredaran narkoba. Materi yang disampaikan diharapkan dapat menjadi bekal penting bagi para peserta untuk diimplementasikan di satuan kerja masing-masing setelah menyelesaikan pendidikan.

“Sespimti menjadi salah satu lembaga pendidikan untuk mendalami, mengeksplorasi ilmu pengetahuan menjadi satu landasan moral, dan itu seyogyanya terus dibawa kembali ke kesatuan masing-masing untuk diimplementasikan,” tegas Kepala BNN RI dalam sambutannya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNN RI juga menyoroti pentingnya moralitas dan pendekatan humanistik dalam upaya rehabilitasi para pecandu narkoba. Ia mengingatkan agar tidak ada oknum aparat yang menyalahgunakan wewenang dengan melakukan pemerasan terhadap masyarakat, terutama mengingat maraknya pemberitaan terkait isu tersebut.

“Saya harap adik-adik di sini bisa berubah, negara saja bisa, teknologi, masa moral kita tidak bisa diubah,” ungkap jenderal polisi bintang tiga tersebut dengan penuh harap.

Lebih lanjut, Marthinus Hukom menekankan krusialnya sinergitas antar aparat penegak hukum dalam menghadapi ancaman narkotika yang semakin kompleks dan terorganisir. Ia memaparkan enam pendekatan strategis yang menjadi fokus BNN dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Keenam strategi tersebut meliputi penguatan kolaborasi antar lembaga, penguatan intelijen P4GN, penguatan pengawasan di wilayah pesisir dan perbatasan negara, penerapan pendekatan tematik dan ikonik dalam program pencegahan, serta penguatan sumber daya dan infrastruktur BNN.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen BNN dalam membangun sinergi yang kuat dengan lembaga pendidikan dan pelatihan kepolisian. Melalui pembekalan ini, diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin Polri yang berintegritas tinggi dan memiliki komitmen yang kuat dalam memberantas narkoba demi mewujudkan visi Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba). (ags***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *