Juni 13, 2025
WhatsApp Image 2025-06-11 at 10.10.10 (1)

Bharindo Gorontalo. Selasa, 10 Juni 2025. Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo menggelar rapat kerja bersama Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo guna membahas kesiapan daerah dalam memenuhi target ekspor jagung sebesar 25 ribu ton serta penguatan kelembagaan koperasi Merah Putih.

Rangkuman Awak Media Bharindo.co.id, Rapat yang berlangsung di ruang Komisi II DPRD ini merupakan evaluasi dan tindak lanjut atas hasil kunjungan kerja komisi dalam beberapa sektor kemitraan strategis. Hadir langsung dalam rapat tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan dan Kepala Diskumperindag Provinsi Gorontalo, yang juga turut didampingi oleh sejumlah kepala bidang dari masing-masing OPD. Kehadiran para pejabat struktural ini dimaksudkan untuk memaksimalkan arah kebijakan teknis dan operasional yang akan diambil guna memastikan dua hal penting tersebut berjalan sesuai harapan pemerintah daerah, sebagaimana telah menjadi komitmen dalam pertemuan dengan kementerian terkait belum lama ini di jakarta.

Ketua Komisi II, Ir. Mikson Yapanto, dalam paparannya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor guna memastikan terpenuhinya target ekspor jagung yang telah menjadi komitmen Gubernur Gorontalo saat melakukan konsultasi dengan Menteri Pertanian RI baru-baru ini.

β€œKita ingin memastikan kesiapan semua unsur, baik dari sisi jumlah dan kualitas produksi, pembinaan petani, hingga aspek kendala perdagangan ekspor yang nanti ditemui. Target 25 ribu ton ini bukan hanya angka, tapi bagian dari reputasi, citra daerah dan tanggung jawab daerah kita sebagai daerah menyumbang produksi komoditas pangan jagung nasional,” tegas kaka Mikson.

Rapat tersebut turut dihadiri dan mendapat tanggapan aktif dari Wakil Ketua I DPRD Provinsi Gorontalo, Drs. Ridwan Monoarfa, serta anggota Komisi II lainnya yaitu Venny Rosdiana Anwar, H. Suyuti, Limonu Hippy, dan H. Usman Razak. Mereka secara bergiliran menyampaikan pandangan kritis dan masukan strategis terkait kendala lapangan, keberlanjutan produksi jagung, serta peran koperasi dalam memperkuat rantai pasok hingga ke level ekspor.

Selain fokus pada jagung, Komisi II juga menyoroti penguatan kelembagaan dan kapasitas koperasi Merah Putih yang selama ini digadang-gadang menjadi instrumen penggerak ekonomi berbasis kerakyatan. Dalam forum tersebut, turut dibahas berbagai kendala teknis di lapangan dan desa terkait tata kelola dan oprasional Koperasi merah putih tersebut, mulai dari persoalan data produksi, kesiapan infrastruktur penunjang koperasi hingga skema kemitraan petani dengan koperasi dan pelaku usaha.

Dalam Paparannya kepala dinas Kumperidag Provinsi Gorontalo Risjon Sunge menyampaikan bahwa Sebanyak 729 Koperasi Merah Putih Kelurahan dan Desa telah 100 persen telah terbentuk di seluruh Desa dan Kelurahan Se Provinsi Gorontalo, dan pantauan pihak dinasnya melalui bidang koperasi saat ini tengah menuju pada tahapan pelegalan akta pendirian koperasi.

Rapat ditutup dengan sejumlah rekomendasi awal, termasuk penyusunan roadmap ekspor berbasis kalender tanam serta rencana aksi percepatan kelembagaan koperasi. Komisi II juga menjadwalkan kunjungan lanjutan ke titik-titik sentra produksi jagung dan koperasi unggulan dalam waktu dekat sebagai bagian dari pengawasan berkelanjutan. (nnts***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *