Juni 1, 2025
21

Bharindo Jakarta,– Menyambut peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2025, Kepolisian Republik Indonesia mengimbau para buruh dan masyarakat luas untuk menjadikan momen ini sebagai ajang penyampaian aspirasi yang damai, tertib, dan bermartabat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menekankan pentingnya menjaga suasana kondusif saat perayaan May Day, khususnya dalam aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di kawasan Monas, Jakarta.

“Kami mendorong agar peringatan May Day dimaknai sebagai panggung aspirasi yang sehat, bukan ajang menciptakan kegaduhan. Aspirasi boleh lantang, tapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban,” ujar Karyoto di Jakarta, Rabu (30/4).

Ia menegaskan bahwa Hari Buruh merupakan hak demokratis rakyat, namun harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab agar tidak mencoreng makna perjuangan buruh itu sendiri.

“Bangsa ini besar bukan karena gaduhnya, tapi karena persatuannya. Mari jaga May Day ini sebagai perayaan solidaritas dan kedewasaan demokrasi,” tambahnya.

Sementara itu, dari Jawa Tengah, Kapolda Irjen Pol Ribut Hari Wibowo juga menyampaikan imbauan serupa. Ia mengingatkan agar aksi unjuk rasa tidak ditunggangi pihak-pihak yang memiliki kepentingan di luar isu kesejahteraan buruh.

“Kami mengajak semua elemen untuk tetap waspada terhadap potensi provokasi. May Day harus tetap menjadi milik buruh, bukan alat kepentingan lain,” tegas Ribut.

Ia memastikan Polri akan mengawal jalannya unjuk rasa dengan pendekatan humanis dan profesional demi menjaga kenyamanan bersama.

“Kami tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga menjaga semangat demokrasi. Kami akan hadir untuk memastikan semua berjalan tertib dan aspiratif,” katanya.

Peringatan Hari Buruh tahun ini berlangsung di tengah transisi pemerintahan menuju era Presiden terpilih Prabowo Subianto. Situasi ini menambah nilai strategis May Day sebagai wadah komunikasi antara rakyat dan pemerintah dalam menyuarakan kepentingan pekerja.

Polri pun mengajak masyarakat menjadikan peringatan ini sebagai momentum penguatan kebangsaan, bukan pemecah belah.

“May Day adalah cerminan buruh sebagai kekuatan pembangunan. Suarakan aspirasi, tapi jangan lupakan tanggung jawab sosial,” tutup Karyoto.

May Day 2025 diharapkan tak hanya menjadi selebrasi perjuangan kelas pekerja, tetapi juga bukti bahwa demokrasi Indonesia mampu tumbuh dalam kedewasaan dan ketertiban. (azs***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *