Maret 12, 2025
22

Bharindo Riau,- Guna menggali potensi kebudayaan dan menjalin kerja sama dalam pelestarian cagar budaya, Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, melaksanakan kunjungan kerja ke Kepulauan Riau pada Senin (10/3/2025). Agenda dimulai dengan kunjungan ke kantor Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV yang merupakan unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Kebudayaan.

Menbud Fadli Zon menyatakan bahwa Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang, masih memiliki banyak potensi cagar budaya yang perlu dijaga, termasuk cagar budaya bawah air. Menurutnya, sekitar 50-60 persen titik cagar budaya bawah air di Indonesia berada di Kepulauan Riau. “Ini adalah potensi yang perlu kita lindungi dan manfaatkan untuk pemasukan negara,” ujarnya.

Fadli Zon juga menekankan pentingnya upaya pelestarian budaya, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Karena budaya akan memainkan peran penting dalam pembangunan negara-negara maju. Ke depan, diharapkan dapat menjalin lebih banyak kolaborasi dalam berbagai event berbasis budaya, terutama yang dapat mempromosikan Pulau Penyengat sebagai destinasi budaya yang kaya akan sejarah.

Selain itu, Fadli Zon menyoroti pentingnya seni dan film dalam menyebarkan ekspresi budaya. Ia mengusulkan pembuatan film tentang Haji Ali Raja di Pulau Penyengat untuk mengenalkan sejarah dan budaya daerah tersebut. “Film adalah medium yang kuat untuk mempromosikan budaya, dari tarian hingga kuliner,” tambahnya.

Setelah berkunjung ke BPK Wilayah IV, Menteri Fadli Zon melanjutkan perjalanan menuju Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Pulau Penyengat. Setibanya di pelabuhan Pulau Penyengat, Menbud disambut oleh tokoh masyarakat setempat dan rombongan. Menbud kemudian berziarah ke makam tokoh-tokoh besar seperti Engku Putri, Raja Ali Haji, dan Raja Haji Fisabilillah. Ketiganya merupakan pahlawan nasional yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah Melayu dan perjuangan melawan penjajah.

Kunjungan ini juga mencakup peninjauan beberapa situs bersejarah, seperti Situs Perigi Tua 8 yang kini digunakan sebagai balai adat, serta Rumah Raja Daud yang rencananya akan dipugar oleh BPK Wilayah IV. Menbud juga mengunjungi Gedung Pusat Maklumat Budaya Melayu untuk melihat naskah-naskah asli sastra Melayu Riau yang akan dilestarikan.

Menteri Fadli Zon menutup kunjungannya dengan Shalat Zuhur berjamaah di Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat, dan menyampaikan pesan penting untuk memberikan perhatian khusus pada Pulau Penyengat sebagai tempat lahirnya budaya Melayu dan Bahasa Indonesia. “Di sini juga terletak makam pahlawan-pahlawan nasional kita, yang patut kita hormati dan lestarikan,” tutupnya.

Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memperkuat komitmen pemerintah dalam melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau, serta menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap pentingnya pelestarian budaya dan cagar budaya nasional. (dds***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *