
Bharindo, Pemalang Jateng – Asep, seorang Anak Buah Kapal [ABK] yang bekerja melalui PT. Lumbung Artho Segoro [LAS], saat ini nasibnya tidak menentu. Karena dia masih menunggu pembayaran tunggakan gaji [upah], yang diduga belum dibayarkan oleh pihak PT.
Hal tersebut diungkapkan oleh Zaenudin, Ketua Pelaut Indonesia Sejahtera (PIS), yang notabene mendampingi Asep, dalam memperjuangkan haknya. Zay, sapaan akrabnya, mengaku telah melakukan komunikasi serta telah bernegosiasi dengan pihak PT. LAS, yang dalam hal ini kata Zay diwakili oleh Darmanto selaku Direktur.
Pada hari yang telah dijanjikan, Zay menyambangi kantor PT. LAS yang berkantor di Kabupaten Pemalang, yang sebelumnya bersama Bharindo telah menunggu sejak siang, hingga malam hari dan diduga belum ada kejelasan dari pihak terkait.
Saat Zay masih berada dilokasi menunggu sang direktur, dia merasa telah dikecewakan, atas sikap pihak PT. LAS, yang dinilai kurang manusiawi serta tidak proporsional dalam menangani masalah upah tenaga kerja ABK. “Kecewa sekali, saya nunggu dari pagi hingga sekarang jam 7.30 malam tidak ada kabar malahan WhatsApp nya tidak aktif,” Gerutunya, dengan wajah kesal, kamis [12\06\25].
Zay menegaskan, apabila hal ini berlarut-larut serta tidak segera ada penyelesaian dari pihak PT, maka pihaknya akan segera membuat pengaduan terkait permasalahan ini, kepada dinas terkait, atau bahkan bila diperlukan sampai ke Kementerian yang berwenang, untuk sekedar mencari keadilan dan menuntut hak ABK yang didampinginya.
“Kami akan terus dorong permasalahan ini hingga hak-hak kami terpenuhi,” Pungkas pria mantan ABK selama 18 tahun ini.
Untuk dapat diketahui, bahwa PIS [Pelaut Indonesia Sejahtera] adalah sebuah organisasi perkumpulan para Anak Buah Kapal [ABK] berbadan hukum yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI. Yang tupoksinya adalah menampung permasalahan, memperjuangkan hak-hak ABK, termasuk adanya dugaan penindasan dan perbudakan diatas kapal.
[SA.1]