Desember 3, 2024
ova9uk9ea4ca85s

Bharindo Kaltara, – Proses pencarian pesawat perintis kargo milik maskapai Smart Air terpaksa dihentikan sementara di Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu (9/3/2024). Kapolsek Krayan Selatan (Kaltara) Ipda Andi Irwan mengatakan, pencarian dihentikan karena faktor cuaca.

“Titik koordinat sudah terbaca, namun tidak dapat dipaksakan karena cuaca tidak mendukung. Jadi, dihentikan sementara, kemudian rencana Minggu (10/3/2024) besok pagi, bersama Basarnas dan seluruh elemen masyarakat, kami akan melakukan evakuasi,” ujar Ipda Andi kepada PRO3 RRI di Jakarta, Sabtu (9/3/2024) malam.

Evakuasi akan dilakukan, sesuai pada koordinat lokasi diduga tempat jatuhnya pesawat. “Jumlah personel dari Polsek Krayan Selatan, kami libatkan 10 orang,” kata dia.

Dia menerangkan, tim penyelamatan berjumlah dua tim. “Untuk mengejar, melacak hasil dari dua track Navigasi Australia dan Singapura,” ujar Ipda Andi.

Sebab, kata dia, terdapat proses penyesuaian juga dalam proses pencarian pesawat. Seperti diberitakan sebelumnya, Basarnas Tarakan menginformasikan Pesawat Smart Air tersebut, registrasi PK SNE tipe Pilatus PC 6.

Ipda Andi mengonfirmasi, titik koordinat pesawat saat ini berada di Desa Binuang, Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kaltara. “Benar (di Binuang, red), medannya di sana sangat terjal, sangat menantang karen perbukitan, atau gunung dengan hutan belantara,” kata dia.

Lokasi tersebut dikatakannya, sangat jauh dari permukiman warga. “Jadi, sulit dijangkau kalau ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua,” ujar Ipda Andi.

“Tentunya, harus berjalan kaki.” Dia mengatakan, operasi pencarian akan dilanjutkan setelah cuaca cerah, karena Krayan Selatan masih tertutup kabut, pada pukul 08.00 besok.

Basarnas Tarakan sebelumnya mengatakan, pesawat Smart Air hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024). Pesawat tersebut, milik operator penerbangan PT Smart Aviation atau Smart Air.

“Pesawat dengan registrasi PK SNE tipe Pilatus PC 6, bertolak dari Tarakan, pada pukul 08.26 WIT. Dan estimasi tiba di Bandara Binuang, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, pukul 09.20 WITA,” kata Kepala Kantor SAR Tarakan Syahril dalam keterangan tertulis, Jumat.

Namun hingga pukul 11.26 WITA, kata dia, Airnav Tarakan belum mendapat informasi keberadaan pesawat. “Sehingga, melaporkannya kepada Kantor SAR (Basarnas) Tarakan,” ujar Syahril.

Tim Basarnas Tarakan langsung melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait di Bandara Juwata Tarakan. “Tim SAR Gabungan langsung bergerak melakukan penyisiran menggunakan Pesawat PK-SNO dari Long Bawan ke Binuang,” kata dia.

Menurut Syahril, berdasarkan lokasi spider track, pada koordinat 3°37’34.58″N 116°24’51.46″E, dengan hasil nihil. “Pukul 12.30 WITA, Basarnas Pusat menginformasikan koordinat Emergency Locator Transmitter (ELT) dari Smart Air,” kata Syahril.

Informasi koordinat itu, diterima oleh Local User Terminal (LUT). “Yaitu, pada koordinat 3°44’10.00″N 115°50’53.58″E dan 3°44’9.10″N 115°55’45.36″,” katanya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *